Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Tidak Ragu dan Minder Berkolaborasi dengan Laki-Laki , Kabar Indonesia
Rakyatnesia – Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Tidak Ragu dan Minder Berkolaborasi dengan Laki-Laki Pencarian seputar Berita Nasional di dunia online kian banyak dilaksanakan masyarakat Indonesia, walaupun sesungguhnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.
[quads id=10]
Pada Tulisan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Tidak Ragu dan Minder Berkolaborasi dengan Laki-Laki ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian sistem penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget memperhatikan atau membacanya. Jika anda senang dengan info ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.
[quads id=10]
Sejak menjabat gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa makin tenar. Dia adalah sosok Kartini masa kini yang cukup digandrungi kaum perempuan milenial. Bukan hanya kiprahnya sebagai politikus, tetapi juga aktivitasnya sebagai penggiat sosial dan aktivis organisasi.
JIWA kepemimpinan Khofifah Indar Parawansa muncul sejak muda. Sejak duduk di bangku sekolah, perempuan 57 tahun itu tercatat beberapa kali mengikuti organisasi. Dia pernah menjadi ketua OSIS, ketua umum Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU), dan ketua umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Surabaya pada 1986.
Statusnya sebagai gubernur tak menghalanginya untuk aktif berorganisasi. Hingga kini, ada sejumlah organisasi yang diikutinya. Dia juga menjabat ketua PP Muslimat NU dan ketua umum Ikatan Alumni Unair. Ibu empat anak itu juga dipercaya sebagai wakil ketua PBNU.
Baca Juga: Raih Silver Champion IEM Regional Award 2023, Khofifah Komitmen Dorong Fashion Muslim
Saat menjadi pemimpin Muslimat NU, Khofifah kian aktif melakukan kegiatan sosial. Dialah salah satu sosok pejabat yang mendorong pemberdayaan perempuan. Ketika menjadi gubernur, program-programnya semakin menguatkan peran perempuan di Jatim.
Soal kiprahnya, Khofifah menegaskan bahwa itulah bagian dari ibadah. Berorganisasi untuk memperkuat silaturahmi. ”Prinsipnya, saya ingin membahagiakan orang lain. Saya ingin setiap orang yang saya temui tersenyum,” katanya.
Dia menuturkan, hidup harus bermanfaat bagi orang lain. Dengan orang terdekatnya, Khofifah selalu mengajak untuk bersyukur. Rasa syukur itu diwujudkan dengan kegiatan berbagi. ”Saling berbagi dan menyapa. Terutama kepada anak yatim,” tuturnya.
Memang tak mudah menjaga tradisi berbagi. Namun, Khofifah menegaskan bahwa latihan harus selalu dilakukan agar terbiasa.
Baca Juga: Hidup Dari Konten, Kartini Raih Kesuksesan di Ibu Kota
Ditanya soal keberhasilannya memimpin Jatim, Khofifah menyebutkan bahwa ada satu hal yang tertanam dalam dirinya. Setiap orang tak boleh berhenti belajar. Sebab, keinginan untuk terus belajar bakal turut mendorong kemampuan diri.
Keinginan untuk terus belajar cukup penting bagi pemimpin. Terutama dalam memahami karakter masyarakat Jatim yang beragam.
Pada momen Hari Kartini, Khofifah mengingatkan agar seluruh kaum perempuan tetap bersemangat. Baik menempuh pendidikan maupun bekerja. Khofifah berpesan agar perempuan tidak ragu dan minder untuk berkolaborasi dengan laki-laki.
Dia mengingatkan, jangan pernah lelah belajar dan meningkatkan kualitas diri. Kualitas diri bukan hanya kepintaran, tetapi juga kesalehan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Keduanya wajib dimiliki dan terus diasah. Sebab, seperti kata pepatah, ilmu tanpa agama buta, agama tanpa ilmu lumpuh. ”Saya belajar banyak dari para perempuan di Jawa Timur. Apa yang saya lakukan hari ini terinspirasi dari para perempuan di Jatim dan di Indonesia,” tandasnya. (hen/c14/dio)
Dikutip dari Jawa Pos