Nasional

Tingkatkan Inovasi Solok, Kepala BSKDN: Semua OPD Harus Ambil Peran , Kabar Indonesia

Rakyatnesia – Tingkatkan Inovasi Solok, Kepala BSKDN: Semua OPD Harus Ambil Peran Pencarian seputar Berita Nasional di dunia maya kian banyak dijalankan masyarakat Indonesia, walaupun sebetulnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.

[quads id=10]

obat joni kuat

Pada artikel Tingkatkan Inovasi Solok, Kepala BSKDN: Semua OPD Harus Ambil Peran ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian cara penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget mengamati atau membacanya. Jika anda senang dengan info ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.

[quads id=10]

Rakyatnesia.com – Memaksimalkan peran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sangat diperlukan dalam meningkatkan inovasi daerah. Kolaborasi antar OPD juga memungkinkan terciptanya inovasi yang lebih matang dan bermanfaat bagi masyarakat. Tidak terkecuali bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Solok Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) yang perlu terus meningkatkan kolaborasi antar OPD di wilayahnya. 

Pesan itu disampaikan Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo saat menyambut kunjungan Wali Kota Solok, Zul Elfian Umar di Ruang Video Conference BSKDN pada Kamis, (6/4). 

Lebih lanjut, berdasarkan data yang dikantonginya Yusharto menjelaskan Kota Solok masih perlu meningkatkan jumlah inovasi yang dilaporkan kepada pemerintah pusat melalui BSKDN. Pasalnya, jumlah inovasi yang diinput Pemkot Solok berjumlah 32 inovasi namun dalam prosesnya yang dilaporkan hanya 3 inovasi. 

“Kami melihat masalah yang agak besar di sini (Indeks Inovasi Daerah Kota Solok)  adalah jumlah inovasi yang dilaporkan, justru yang Bapak (Wali Kota Solok) bilang tadi belum tercantum di sini, ini nanti yang akan kita coba gali lagi dan klasifikasikan,” ungkapnya. 

Yusharto juga menyarankan agar Pemkot Solok mendata ulang inovasi yang dimilikinya dan mengelompokannya sesuai dengan urusan. Hal tersebut akan memudahkan Pemkot Solok dalam mengidentifikasi inovasi mana saja yang bisa dipecah menjadi inovasi baru dan dapat didaftarkan secara mandiri. 

“Jika inovasi ini bentuknya lebih kecil dan detail akan lebih mudah dipantau dan dapat mencapai kematangannya juga lebih cepat,” tambahnya. 

Dia melanjutkan, inovasi yang dilaporkan juga harus saling berkesinambungan. Misalnya inovasi lembaga keuangan rumah ibadah yang dimiliki Pemkot Solok. Inovasi ini menjadikan  masjid bukan hanya sebagai tempat ibadah tetapi juga sebagai pusat perekonomian masyarakat berbasis syariah yang dapat memberikan pertolongan modal usaha kepada masyarakat. 

Menurut Yusharto, pertolongan usaha tersebut perlu ditindaklanjuti dengan langkah berikutnya seperti melibatkan Dinas Koperasi dan UMKM untuk membantu masyarakat yang mendapatkan pertolongan modal usaha agar segera memperoleh Nomor Induk Berusaha (NIB). 

“Begitu setiap orang yang dapat modal usaha langsung diambil oleh dinas UMKM umpama, lalu diberikan Nomor Induk Berusaha (NIB) biar cakupan dari satu inovasi itu menjadi lebih luas membentuk ekosistem. Usahanya juga bisa langsung di tampung di E-Katalog daerah,” jelasnya. 

Dalam kesempatan itu, Yusharto juga mengapresiasi upaya Pemkot Solok dalam meningkatkan inovasi daerah. Dirinya berpesan agar setiap OPD di Kota Solok untuk mengambil perannya masing-masing dalam mendukung keberlanjutan inovasi. 

“Tidak hanya dinas Koperasi dan UMKM, tapi bisa juga Dinas Perdagangan. Jika inovasi itu berkaitan dengan pelayanan kesehatan, maka peran Dinas Kesehatan sangat diperlukan,” pungkasnya.

Dikutip dari Jawa Pos

Sukisno

Jurnalis Utama Rakyatnesia.com Dan Sudah di dunia jurnalistik selama lebih dari 30 tahun. Tulisan berita bojonegoro umum, Review, dan profil sudah bukan hal asing lagi, Lugas dengan Fakta.

Related Articles

Back to top button