Haul Sunan Bonang, PKL dan Peziarah Padati Alun-alun Tuban

Sukisno

Bagikan

TUBAN- Sunan Bonang adalah termasuk jajaran sesepuh wali songo yang dilahirkan pada tahun 1465 Masehi, dengan nama Raden Maulana Makdum Ibrahim. Sunan Bonang adalah putra Sunan Ampel dan Nyai Ageng Manila.

Sunan Bonang wafat pada tahun 1525 Masehi, dan saat ini makam aslinya berada di Desa Bonang yang berada di wilayah kabupaten Rembang. Namun, yang sering diziarahi adalah makamnya yang berada di kota Tuban.

Seorang wali yang dulunya dikenal sebagai sosok seorang pencuri (brandal, Jawa red), tapi dari hasil curianya dibagi-bagikan kepada orang miskin yang membutuhkan makan. Sunan Bonang, kemudian menjadi seorang yang taat beragama hingga menyebarkan ajaran Islam di pulau Jawa ini. Sehingga namanya dikenal di kalangan ummat Islam dan dikunjungi ribuan peziarah, Ada pula yang menganggap makan Sunan Bonang adalah makam keramat yang biasa dipakai ngalap berkah.

Sampai saat ini, makam Sunan Bonang dikenal sebagai tempat rekreasi religi yang ramai dikunjungi oleh para peziarah yang berasal dari Tuban, Bojonegoro, Lamongan dan sekitanya. Peziarah dari wilayah Jawa timur, termasuk dari luar Jawa dan banyak juga para turis yang berasal dari manca Negara.

Setiap Bulan Jawa Suro, dilaksanakan Haul Sunan Bonang pada hari Kamis Pon malam Jum’at Wage (5/11/2015) malam.
Baik pedagang maupun peziarah sudah memadati acara Haul Sunan Bonang yang jumlahnya ratusan ribu orang. Sehingga sejak kamis (5/10/2015) ribuan Pedagang Kaki Lima (PKL) sudah memadati area alun-alun Tuban, Jalan-jalan protokol di sekitar makam Sunan Bonang itu.

Berdasarkan pantauan dari rakyatnesia.com menyebutkan, para PKL sudah memadati Jalan Veteran, Jalan KH. Mustain, Jalan Panglima Sudirman, Jalan Sunan Bonang dan Jalan RA Kartini sejak Rabo (4/10/2015) kemarin.

Salah seorang PKL asal Surabaya Bambang Suyanto (49) saat ditemui di lokasi, Kamis (05/10/2015)  mengatakan, lapaknya tersebut sudah didirikan sejak tiga hari yang lalu. Ia mengatakan, para pedagang dating lebih awal agar memperoleh tempat alias lapak untuk menjual daganya. “Kalau pengen dapat tempat yang strategis ya harus datang lebih awal,” tegasnya.

Selain, para pedagang yang biasa berjualan di halaman dan pintu masuk makam, saat haul di gelar, makam Sunan Bonang itu diserbu ratusan pedagang dadakan yang berjualan bermacam-macam dagangan diantaranya, baju muslim, pakaian dewasa dan anak-anak, mainan anak-anak, aksesori, perabot rumah tangga, aneka makanan dan jajanan, boneka serta barang-barang lainnya.

Perlu diketahui, rangkaian kegiatan Haul Akbar Sunan Bonang sudah dimulai sejak hari Selasa (27/10/2015)  lalu, dengan agenda pertemuan Alim ‘Ulama Se-Kabupaten Tuban di Masjid Astana Makam Sunan Bonang. Selanjutnya pada hari Minggu (1/11/2015), dilaksanakan kegiatan Tahtimul Qur’an bin Nadhor di seluruh masjid dan mushola Se-Kecamatan Tuban, dilanjutkan hari ini, Rabu (4/11/2015) Tahtimul Qur’an bil Ghoib di masjid dan mushola Se-Kecamatan Tuban sejak pagi tadi dan pada malam nanti akan dilangsungkan pagelaran Hadrah ISHARI Se-Jawa Timur dengan pembacaan Maulid Barzanji.

Sedangkan acara puncak Haul Akbar Sunan Bonang dengan pengajian umum di Alun-alun kota Tuban dengan pembicara KH. Agus Mashuri dari Sidoarjo dan Habib Umar Muthohar dari Semarang, yang akan diselenggarakan besok Kamis malam Jum’at Wage (5/11/2015). Sebelumnya, pada pagi  harinya dilaksanakan Sunatan Masal di halaman Masjid Astana Makam Sunan Bonang yang akan diikuti oleh 100 anak. **(Muji)

Bagikan

Also Read

Tinggalkan komentar