Viral

Baca Ini Polisi Ungkap Penyebab Korban Tewas di Kanjuruhan Bukan Gas Air Mata Terbaru

Penyebabnya Kekurangan Oksigen

Berita Terkini; Polri akhirnya mengungkapkan hasil penyelidikan penyebab kematian ratusan penonton di stadion Kanjuruhan Malang Jawa Timur. Ratusan penonton tewas bukan karena tembakan gas air mata. Melainkan disebabkan karena sesak nafas dan terinjak.

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menegaskan berdasarkan keterangan dokter RS Saiful Anwar bahwa tidak ada yang menyebut gas air mata menjadi penyebab kematian dalam tragedi Stadion Kanjuruhan.

“Dari penjelasan para ahli, dokter spesialis dan dokter penyakit dalam tidak ada satupun yang menyebutkan gas air mata. Tapi penyebab kematian adalah kekurangan oksigen,” tegas Dedi dalam keterangan pers di Jakarta, seperti ditulis Rakyatnesia, Selasa (11/10/2022).

Dedi menjelaskan saat gas air mata ditembakkan, puluhan ribu penonton berdesak-desakan berebut keluar dari stadion. Ada yang terinjak-injak dan kekurangan oksigen akibat bertumpuk-tumpukkan. Akibat kekurangan oksigen sejumlah penonton pingsan dan beberapa tidak tertolong nyawanya.

Polri tetapkan 6 Tersangka Kerusuhan Kanjuruhan

Rakyatnesia

“Terjadi berdesak-desakkan pada Pintu 13, 11, 14, 3. Itu pintu yang tertutup,” jelas Dedi.

Selain itu Dedi melanjutkan tim media menjelaskan efek gas air mata tidak menyebabkan sesak nafas. Sejumlah efek gas air mata adalah mata menjadi perih, pandangan kabur karena adanya asap dari gas air mata.

Terpisah, Plt Direktur RSSA Malang Kohar mengatakan penyebab kematian korban rata-rata adanya trauma di bagian kepala dan dada.

“Trauma karena benturan yang disebabkan setelah terinjak, terjatuh atau berdesakan. Ada yang kekurangan oksigen,” jelas Kohar.

Koalisi Masyarakat Sipil Sebut Penyebab Korban Tewas karena Gas Air mata

Sebelumnya Tim Pencari Fakta Koalisi Masyarakat Sipil mengatakan penyebab ratusan orang tewas di Stadion Kanjuruhan akibat efek dari pelepasan gas Air Mata. Temuan ini berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan selama 7 hari oleh tim. Tim Pencari Fakta Koalisi Masyarakat Sipil terdiri dari Kontras, LBH Pos Malang, LBH Surabaya, YLBHI, Lokataru, dan IM 57+ Institute.

Kepala Divisi Hukum KontraS Andi Muhammad Rezaldy mengatakan penembakan gas air mata yang ditujukan ke bagian lapangan, dan Tribun. Hal ini membuat penonton panik dan berebut keluar. Mereka yang ingin hendak keluar (terjebak) di tangga keluar karena pintu terkunci.

“Dengan kondisi akses evakuasi yang sempit, terjadi penumpukan di sejumlah pintu yang terkunci. Akibatnya, para korban sulit bernafas, terinjak-injak hingga menimbulkan korban jiwa,” kata Andi.

Sejauh ini tercatat, total korban jiwa sebanyak 131 orang dengan ratusan orang lainnya juga dilaporkan menjadi korban luka.

Baca terus Satu Viral agar menjadi media Berita Viral yang memberikan info viral kepada kawula muda. Setiap harinnya akan memberikan Berita Viral Terkini dan Info Viral terupdate untuk kamu.

Jangan lupa cek category Event Satu Viral karena dengan membaca artikel Satu Viral kamu bisa bergabung dengan komunitas  #satucircle dan dapatkan jutaan hadiahnya.

Dedi Suparman

Pecinta dunia berita entertainment dan berbagai macam film. Sudah menulis review berbagai macam film dan berita berita viral mengenai artis. Tulisan saya sudah dilihat dan disukai oleh banyak pembaca situs rakyatnesia.com

Related Articles

Back to top button