Viral

Baca Ini Derita Korban Kanjuruhan, Mata Merah Hingga Flek Paru-Paru Terbaru

Mata Merah seperti Vampir

Berita Terkini; Tragedi kerusuhan di stadion Kanjuruhan Malang Jawa Timur sudah berlalu hampir dua minggu. Para penonton yang selamat dari peristiwa naas itu mulai terkena imbas buruknya. Mata sejumlah penonton yang terkena tembakan gas air mata memerah seperti vampir.

obat joni kuat

Salah satunya dialami Raffi Atha Dzulhamdi (14). Kedua bola matanya yangdulu berwarna putih kini berubah merah. Tampak seperti berdarah, namun tidak menetes. Raffi berkisah, saat kejadian ia duduk di Tribun 10 atau di bagian selatan Stadion.

Usai laga berakhir, tiba-tiba aparat menembaki tribun tempatnya duduk dengan gas air mata. Saat itu Raffi tengah berjalan turun ke pintu keluar. Dia mengaku terburu-buru untuk keluar melalui pintu di Tribun 12 dan berdesak-desakan dengan penonton lain yang panik karena menghindari gas air mata.

Baca Juga  Viral, Video Kasir Minimarket Dimarahi Orang Tua Karena Sang Anak Top Up Untuk Bayar game

“Saya di kepulan asap [gas air mata] itu,” ujar Raffi kepada Satu Viral, Kamis (13/10).

Polisi Ungkap Penyebab Korban Tewas di Kanjuruhan Bukan Gas Air Mata

Rakyatnesia

Seketika Raffi kesulitan bernapas, sesak, mata perih, dan akhirnya pingsan setidaknya sekitar 2 jam. Beruntung, dia bisa kembali ke rumah. Namun, usai tiba dirumah matanya memerah. Dirinya terkejut dan panik. Sang ayah kemudian membawanya ke dokter untuk berobat. Sayangnya hingga kini matanya masih merah. Raffi terpaksa menahan malu saat masuk ke dalam sekolah.

Kejadian mata memerah juga menimpa Kevia Naswa Ainur Rohma (18). Kevia yang berada di tribune 14 melihat polisi menembakkan gas air mata. Asap dari gas air mata itu membuatnya pusing luar biasa, dada sesak, dan matanya sangat perih.

Baca Juga  Viral, Video Kasir Minimarket Dimarahi Orang Tua Karena Sang Anak Top Up Untuk Bayar game

Bukan cuma matanya yang memerah, Kevia juga mengalami luka di bagian kaki kiri karena terkena pagar besi di Tribune. Ia juga sempat terhimpit berdesak-desakan saat di pintu keluar. Hal ini membuat tangan kanannya terasa sakit dan hingga kini sulit digerakkan. Akibat hal itu Kevia kini berjalan dibantu oleh alat khusus.

“Untuk mata sekarang sudah tidak perih dan sudah bisa melihat normal. Tapi masih merah. Tapi kaki dan tangan saya yang masih parah. Saya masih harus terapi,” kata wanita yang tinggal di kecamatan Kedungkandang ini.

Flek Paru-Paru

Polri tetapkan 6 Tersangka Kerusuhan Kanjuruhan

Rakyatnesia

Efek buruk lainnya yang dirasakan penonton adalah sesak nafas dan munculnya flek di paru-paru. Hali ini dirasakan Febiola Rahmawati (16). Dadanya masih terasa sesak dan batuk-batuk beberapa hari usai selamat dari peristiwa mematikan itu.

Baca Juga  Viral, Video Kasir Minimarket Dimarahi Orang Tua Karena Sang Anak Top Up Untuk Bayar game

Febi lolos dari tragedi itu karena keluar dari lubang ventilasi udara yang dijebol Aremania. Ia yang sempat pingsan, digotong oleh sang paman dan sejumlah Aremania. Begitu sampai dirumah, matanya terasa perih, Nafasnya berat dan batuk parah.

Dirinya segera memeriksakan diri ke RS. Hasilnya, terlihat flek putih di paru-parunya. Wanita yang masih duduk di bangku SMA ini lemas dan tidak bisa masuk sekolah selama beberapa hari.

“Dokter bilang flek di paru-parunya bisa sembuh total meski butuh waktu cukup lama,” jelas dia.

Dirinya mengaku trauma dan tidak mau menonton pertandingan bola secara langsung. Febi memilih menonton lewat TV saja.

Baca terus Satu Viral agar menjadi media Berita Viral yang memberikan info viral kepada kawula muda. Setiap harinnya akan memberikan Berita Viral Terkini dan Info Viral terupdate untuk kamu.

Jangan lupa cek category Event Satu Viral karena dengan membaca artikel Satu Viral kamu bisa bergabung dengan komunitas  #satucircle dan dapatkan jutaan hadiahnya.

Dedi Suparman

Pecinta dunia berita entertainment dan berbagai macam film. Sudah menulis review berbagai macam film dan berita berita viral mengenai artis. Tulisan saya sudah dilihat dan disukai oleh banyak pembaca situs rakyatnesia.com

Related Articles

Back to top button