Baca Ini Viral! Kafe LGBT di Palangkaraya Terbaru
Daftar Isi
LGBT Bebas Bermesraan di Kafe
Berita viral; Sebuah Kafe di Palangkaraya diduga menjadi sarang Lesbian Gay Biseksual Transgender (LGBT). Kehadiran cafe LGBT ini mendadak viral usai videonya diunggah di akun gosip @lambe_turah. Netizen Pun ramai memberi kritik dan mencari tahu tempat kafe ini.
Dalam video tersebut terlihat suasana kafe yang ramai dengan lantunan musik melow. Di beberapa sisi tampak pasangan sesama jenis saling bermesraan. Ada yang saling berpelukan, dan bergandengan tangan sambil berdiri. Ada pula seorang pria duduk sambil berpegangan tangan dan mengusap pundak pria lain.
Di sudut lainnya ada pula yang berciuman. Tindakan ini tidak hanya ditemukan pada satu pasangan saja. Pasangan lain di Kafe itu juga melakukan hal yang serupa. Tidak ada perasaan canggung diantara kedua pasangan. Apalagi alunan live music di dalam kafe memutar lagu romantis yang mempermanis suasana kemesraan mereka.
Di akhir video tertangkap kamera sebuah insiden beberapa orang terlihat seperti berkelahi satu sama lain. Namun tidak diketahui alasan perkelahian itu. Video ini pada awalnya diupload ke akun tiktok yang bernama @enggo1986. Kemudian tersebar dan viral usai di reupload sejumlah tiktokers dan akun instagram.
Diketahui tempat percis kafe ini berada di Jalan G. Obos, Kereng Bangkirai, Kec, Sebangau, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Nama Kafe diduga King Rizhuly Cafe.
“Tanda-tanda akhir zaman,” caption di Lambe Turah.
Tokoh Adat Murka
Perwakilan Dewan Adat Dayak (DAD) Ingkit Djaper mengutuk keberadaan kafe LGBT tersebut. Ia menolak kegiatan LGBT di wilayahnya. Sebab hal ini jika dibiarkan dapat merusak mental dan karakter generasi muda.
“Nanti bisa hancur mental, jasmani, dan rohani generasi muda Dayak khususnya dan generasi muda Kalteng umumnya. Apalagi kelihatannya rata-rata pengunjung berasal dari pelosok dan penjuru kota Palangka Raya,” tegasnya.
Menurut informasi, masyarakat selama ini kerap mengeluh sering terjadi perkelahian dan kemesraan sesama jenis di kafe tersebut. Para pemuka agama dari MUI Palangka Raya, Gereja dan sebagainya pun sepakat menyampaikan penolakan adanya aktivitas tersebut.
“Ini membuktikan kalau kota ini sedang sakit dan harus segera disembuhkan. Jajaran kepolisian, tokoh agama dan semua pihak harus memutus kegiatan seperti ini,” ungkap Ingkit.
Pihaknya mendorong Pemkot Palangkaraya menertibkan dan menutup kafe tersebut. Dirinya mewakili lembaga adat mendesak pemerintah setempat agar dilakukan peninjauan ulang dan cabut perizinan cafe itu.
“Bila benar tempat itu jadi komunitas LGBT memadu kasih, tentunya wajib untuk ditertibkan dan dipertimbangkan untuk ditutup oleh Pemkot,” tegasnya.
Baca terus Satu Viral agar menjadi media Berita Viral yang memberikan info viral kepada kawula muda. Setiap harinnya akan memberikan Berita Viral Terkini dan Info Viral terupdate untuk kamu.
Jangan lupa cek category Event Satu Viral karena dengan membaca artikel Satu Viral kamu bisa bergabung dengan komunitas #satucircle dan dapatkan jutaan hadiahnya.