Nasional – Gempa Tsunami Di Donggala, Palu Sulawesi Tengah, Warga Berhamburan Ratusan Bangunan Rusak, Lihat Videonya, Bencana gempa terus mengguncang negeri kita tercinta Indonesia, setelah Lombok, Sumatera, dan kali ini Gempa dengan kekuatan besar menghajar Donggala, Palu, Sulawesi tengah dengan kekuatan 7,7 SR.
Daftar Isi
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan bahwa gempa pertama yang bermagnitudo 5,9 telah menyebabkan 1 orang tewas dan 10 orang luka-luka.
“Gempa dirasakan sangat keras terjadi di Kecamatan Sirenja Kabupaten Donggala karena dekat dengan pusat gempa. Beberapa rumah roboh dan rusak akibat gempa. Masyarakat panik dan berhamburan keluar rumah,” demikian pernyataan Sutopo.
“Berdasarkan data sementara dari BPBD Kabupaten Donggala tercatat 1 orang meninggal dunia, 10 orang luka-luka dan puluhan rumah rusak. Korban tertimpa oleh bangunan yang roboh,” lanjut dia.
Evakuasi masih dilakukan. Sementara itu, sebagian masyarakat masih berada di luar rumah karena gempa susulan masih terjadi.
Gempa susulan terus terjadi di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, pasca-gempa 7,7 magnitudo di daerah itu, Jumat (28/9/2018).
Kepala Bagian Humas Badan Meteorologi, Klimantologi dan Geofisika ( BMKG), Hari Tirta saat diwawancara Kompas TV, Jumat, menyebutkan, saat dirinya diwawancara sekitar pukul 17.50 WIB, gempa susulan mengguncang Donggala.
Baca juga : Usai Gempa, Tsunami Setinggi 2 Meter Hantam Donggala, Palu Sulawesi Tengah
“Update terbaru, saat bicara ini, gempa susulan 5,7 magnitudo terjadi dengan kedalaman 10 kilometer,” ujar Hari.
Menurut Hari, gempa yang dirasakan di wilayah Sulawesi Tengah cukup dangkal. Bahkan ada yang kedalaman mencapai 6 kilometer.
Terkait potensi tsunami, Hari menyebutkan, status tersebut sudah berakhir. Sebelumnya, ketika gempa 7,7 magnitudo mengguncang Donggala, BMKG memperingatkan adanya potensi tsunami.
Gempa Tsunami Di Donggala, Palu Sulawesi Tengah
Dia menjelaskan, Sulawesi memiliki karakteristik gempa yang cukup signifikan, salah satunya berpotensi tsunami.
Sementara itu, dalam pantuan Kompas TV, sesaat setelah terjadi gempa, warga Donggala berhamburan ke luar rumah. Sebagian dari mereka pergi tempat lapang.
“Sudah 4 meter. Sudah lewat tanggul, depan Hotel Palu Beach,” kata Arif, warga Jalan Gadjah Mada, Palu, melalorkan kondisi pukul 18.00 wita.
Lili Chandra, warga Palu, lainnya mengabarkan, mereka takut meninggalkan rumah.
Akses telepon selurar dengan jaringan banyak tak nyambung.
Lili berkominikasi dengan jaringan XL.
Dia menggambarkan, kondisi ini lebih mencekam dari gempa 5,5 SR, Sabtu (22/9/2018) pagi lalu.
“Ini nenek saya lagi dicari di rumahnya pakai motor. Mobil tak ada berani yang jalan,” kata Lili kepada Tribun.
Dampak Sementara Ini Dari gempa Di Donggala Sulawesi tengah
“Kota Palu dalam kondisi lumpuh sekarang, komunikasi sangat sulit, terbatas dan terputus,” kata seorang warga, Muhammad Junun, ketika berada di Palu, mengabari istrinya, Ratih melalui pesan pendek di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat.
Ratih mengatakan suaminya saat itu tiba di Kota Palu sekitar pukul 05.15 WIB, dan akan menginap di Hotel Best Western untuk melanjutkan perjalanan ke Toli-toli. Namun, belum beberapa saat terjadi guncangan hebat hingga harus berlari keluar hotel untuk menyelamatkan diri.
Bahkan beberapa bangunan juga rusak akibat gelombang gempa terakhir berkekuatan Magneto 7,7 Skala Richter itu. Penduduk kota pun panik hingga berkumpul di jalanan daerah setempat untuk mencari aman.
“Saya diberi tahu suami, gempa terjadi saat maghrib, dan kota lumpuh saat ini, SMS itu yang dikirimkan. Saya minta dia segera pulang, tapi tidak bisa,” tutur Ratih
Warga Palu lainnya, Afrianti yang berhasil dihubungi melalui pesan pendek mengatakan kondisi Kota Palu sementara ini lumpuh, namun getaran gempa sudah tidak terasa, berbeda saat petang tadi.
“Lampu di sini padam, aliran listrik mati dan tidak ada penerangan lampu. Kami hanya memanfaatkan lilin untuk penerangan sementara, rumah kami sudah rusak,” katanya.
Kendati lokasi rumah berada di kompleks BTN Pengawu berjarak 10 kilometer dari Kota Palu, namun guncangannya sangat terasa hingga menghancurkan rumah-rumah di kompleks setempat.
“Kami semua berada diluar rumah, khawatir terjadi gempa susulan. Alhamdulillah, kami semua selamat, ” tulisnya.
Sementara Perum LPPNPI Unit PIA Wilayah Makassar, AirNav Indonesia telah mengeluarkan Surat NOTAM nomor HO737/18 perihal AD Closed, lokasi Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu, ditutup sampai tanggal 29 September pukul 19.20 WIB.
Video Gempa Tsunami Diduga Terjadi di Donggala Palu SUlawesi Tengah