Sobri Muhammad Pesilat Malaysia Ngamuk dan Menendang Pesilat Singapura Ada Apa ?
Asian games 2018 – Sobri Muhammad Pesilat Malaysia Ngamuk dan Menendang Pesilat Singapura Ada Apa ?, Sobri Muhammad Pesilat Asal Malaysia mencoreng sportifitas di pentas Asian Games 2018 dimana dia telah melakukan hal tercela ketika bertanding melawan Sheik Aludiin dari Singapura. Sobri dengan sengaja Menendang Punggung Alaudin ketika sudah tergeletak. Pada laga kelas I Putra (85-90kg) sempat terjadi peristiwa yang tidak sportif dari atlet asal Malaysia. Sobri terlihat dengan sengaja menendang Alauddin dengan keras di bagian punggung.
Saya bisa lihat (Sobri) frustasi karena permainan saya. Saya mulai berpikir ayah dan pelatih saya telah mempersiapkan akan hal ini,” ujar Alauddin dilansir Straits Times.
Pada akhir laga tersebut, Alauddin berhasil menaklukkan Sobri dengan kemenangan telak 5-0. Hasil tersebut membuat Sobri harus takluk dan pulang dengan medali perunggu Asian Games 2018.
Dalam video terlihat atlet Malaysia menendang atlet Singapura di punggung ketika wasit sudah menghentikan pertandingan.
Belum cukup sampai di situ, atlet juga tampak protes ke wasit karena kekalahan telaknya.
Belum diketahui secara pasti siapa nama dari masing-masing atlet tersebut.
Peristiwa brutal atlet Malaysia tersebut diunggah oleh akun twitter @giewahyudi.
Sesudah diunggah ke jagat maya, netizen mulai dengan komentar-komentar pedasnya mengkritik habis-habisan atlet Malaysia tersebut.
Dari Arena Silat Lain :
Pesilat Malaysia Jamari Mohd Al Jufferi kecewa dengan hasil final kelas tarung kategori E:65-70kg Asian Games 2018.
Sebelumnya, ia memutuskan untuk mengundurkan diri saat bertanding di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah, Senin (27/8/2018).
Laga final ini mempertemukan Jamari Mohd Al Jufferi dengan pesilat Indonesia, Komang Harik Adi.
Duel berjalan sengit dari awal hingga menjelang akhir, tapi tiba-tiba ada insiden yang membuat Jamari mengundurkan diri.
Dilansir TribunJatim.com dari BolaSport.com, Jamari Mohd Al Jufferi merasa dicurangi oleh wasit saat laga tinggal 2 detik. Sehingga ia memutuskan untuk mundur dan tak meneruskan pertandingan.
Indonesia pun maju menjadi juara dan meraih medali emas.
“Saya mengundurkan diri karena tidak puas dengan juri 2 dan 3. Saya merasa tak dihargai,” ujarnya dilansir TribunJatim.com dari media Malaysia, Stadium Astro, via BolaSport.com.
Ia menyatakan, juri yang menilai harus meningkatkan kualitasnya.
Jika tidak, cabang olahraga pencak silat tak akan pernah dipertandingkan di Olimpiade.
“Peluang untuk cabor ini dipertandingkan di Olimpiade semakin kecil jika kualitas pengadilan seperti ini,” kata Jamari Mohd Al Jufferi.
Kekecewaan Jamari hanya ditujukan untuk wasit, bukan untuk Komang.
“Saya tak marah dengan Komang. Dia sama seperti saya, hanya seorang pesilat. Kami hanya mencari medali,” katanya.
Namun, tampaknya rasa kecewa Jamari Mohd Al Jufferi tak sampai hanya di situ saja.
tim pesilat Malaysia sempat berteriak tak terima atas kekalahannya.
Bahkan, satu di antara tim pesilat Malaysia memukul triplek pembatas hingga bolong dan terlepas.
Para volunteer pun segera merapikan dan menambalnya dengan selotip.
Mereka juga membubarkan orang yang berkerumun.
Dua di antaranya adalah akun Instagram @lingkargaruda dan @lambe_turah.
Tak ayal postingannya pun langsung dipenuhi berbagai komentar dari netizen.
“Malu ah ucap takbir dan syahadat sambil marah,” komentar @jihanintan_e.
“Atlet kelakuannya kek gini malu2in negara aja lu @jufferijamari,” komentar @yenni.iyenk.
“Kalah mah kalah ajaa ,,kaga usah diajak besok besok yg begitu,” komentar @ernawatinna91.
“Emosian bgt ini atlet.. ga cocok jd atlet klo sifat loe gt, pantes aja kalah. Sendiri yg ga mampu, wasit yg disalahkan,” komentar @achan77778.
“Yee kalau ky gini mah malah ketahuan kalau dia gak pantas jd juara,” komentar @diansurodikromo__.
“Udah ngrusak, gak sportif, kalah kok ngamuk, lawan sama Singapura juga main injak aja,” komentar @firdhamiskiyah.
“Pesilat ko ga bisa ngatur emosi, pesilat apaan itu,” komentar @fuadfauzy1.
