Nasional

Siapkan Relawan Pemulasaraan, Antisipasi Kasus Meninggal Pasien Isoman Rakyatnesia

[ad_1]

rakyatnesia.com – Tingkat kematian karena Covid-19 di Indonesia cukup tinggi. Data terbaru per 2 Juli kematian akibat Covid-19 bertambah 539 kasus. Sehingga total kematian akibat Covid-19 berjumlah 59.534 kasus. Kondisi ini membuat Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) turut berpartisipasi menyiapkan tenaga pemulasaraan jenazah.

Ada sejumlah kasus kematian pasien Covid-19 yang meninggal di rumah ketika menjalani isolasi mandiri (isoman). Kondisi seperti ini masuk kategori darurat karena tidak bisa ditangani oleh warga tanpa menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap. Sehingga keberadaan relawan pemulasaraan jenazah sangat dibutuhkan.

Ketua Baznas Noor Achmad mengatakan mereka terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah, khususnya DKI Jakarta dan sekitarnya untuk membantu menyiapkan tenaga pemulasaraan jenazah. Menurut dia, dengan semakin tingginya kasus kematian pasien Covid-19 maka dibutuhkan banyak tenaga pemulasaraan.

’’Kita siapkan 10 orang relawan pemulasaraan jenazah. Tetapi ternyata masih kurang,’’ kata Noor dalam paparan program Baznas Bantu Penanggulangan Covid-19 di Jakarta pada Jumat (2/7) petang. Untuk mengatasi kekurangan tenaga pemulasaraan tersebut, dia mengatakan Baznas kembali merekrut tenaga pemulasaraan jenazah pasien Covid-19.

Dia menjelaskan pada masa PPKM Darurat ini, Baznas akan terus melakukan penggalangan dana. Menurut dia yang dialami masyarakat saat ini lebih berat ketimbang awal-awal pandemi culu. Sehingga saat ini semakin banyak masyarakat yang butuh uluran pertolongan. Khususnya bagi masyarakat yang terkena Covid-19.

Noor menegaskan pertolongan dari Baznas tidak hanya untuk orang beragama Islam saja. Tetapi untuk seluruh masyarakat Indonesia. ’’Ini semua demi bangsa Indonesia,’’ tuturnya.

Pimpinan Baznas Saidah Sakwan menuturkan penyediaan tenaga atau relawan pemulasaraan jenazah Covid-19 sangat penting. Khususnya untuk antisipasi jika ada kasus kematian pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing. Berbeda dengan pasien Covid-19 di RS yang sudah lebih komplit penanganannya. ’’Banyak laporan kasus yang masuk ke Baznas yaitu teman yang isolasi mandiri tidak tertolong,’’ katanya.

Saidah mengatakan total ada tiga program Baznas untuk tanggap darurat pertolongan penanganan Covid-19. Selain menyiapkan tenaga pemulasaraan jenazah, juga ada pertolongan logistik bagi para penggali kubur. Kemudian pertolongan paket untuk pemulasaraan jenazah, dukungan oksigen bagi fasilitas kesehatan, dukungan ruang isolasi di rusunawa, pertolongan APD untuk penggali kubur, pertolongan paket penguat imunitas tubuh, serta pertolongan tenda darurat.

Dia menjelaskan sekitar 60 persen penyaluran dana penghimpunan Baznas digunakan untuk penanganan Covid-19. Selain itu juga untuk kegiatan recovery atau pemulihan dampak pandemi. Diantaranya adalah pemberian pertolongan paket sembako dan lainnya.

Editor : Bintang Pradewo

Reporter : Hilmi Setiawan

sumber artikel : jawapos. com

Nurul Syahadatin

Lulusan S1 Ekonomi yang sekarang ketagihan nulis sejak 10 tahun terakhir, Mahir menulis berbagai macam hal tentang tanaman herbal dan juga pertanian dan peternakan, Kerja Offline di dinas pertanian dan peternakan

Related Articles

Back to top button