Kenapa Suporter Persibo Minta Posisi Manajemen Dipertaruhkan? Rakyatnesia

Nur Chafshoh

Bagikan

[ad_1]

Bojonegoro (Rakyatnesia) – Suporter Persibo Bojonegoro Bersatu yang terdiri dari Dragotifoso Curva Nord, Boromania dan Tribun Kidul menyatakan akan terus memboikot pertandingan maupun pembelian jersey sebelum manajemen memenuhi tuntutannya, Senin (28/6/2021).

Tuntutan suporter, Manajemen Persibo Chief Eksekutif Officer (CEO) Abdullah Umar dan Sekretaris Persibo Sally Atyasasmi membuat surat pernyataan tertulis agar bersedia mengundurkan diri jika dalam kompetisi Liga 3 PSSI Jatim musim 2021-2022 tidak bisa naik kasta, atau lolos ke Liga 2.

 

“Secara tim, Persibo adalah klub besar. Sehingga manajemen harus bisa mengembalikan kejayaannya. Musim sebelumnya manajemen juga tidak membawa prestasi untuk persibo,” ujar Koordinator Suporter Persibo Bersatu, Arif Setyawan.

Permintaan suporter ini, lanjut Arif, memang sudah menjadi kesepakatan bersama, dan tidak ada perpecahan antarsuporter. “Kalau masih ada suporter yang menonton itu hak mereka secara pribadi, karena secara organisasi kita sudah boikot,” tegasnya.

Sikap boikot ini merupakan bentuk dukungan agar manajemen lebih serius dalam mengelola tim. Namun, hingga saat ini tuntutan yang diminta oleh suporter belum dipenuhi manajemen. “Ini kan jadi pertanyaan, kenapa manajemen tidak memenuhi tuntutan suporter,” ungkapnya.

Ketidakyakinan suporter kepada manajemen untuk membawa klub berjuluk Laskar Angling Dharma bisa naik kasta juga ditambah persiapan tim yang dilakukan mendadak untuk mengikuti liga 3. Pemilihan pelatih kepala yang belum memiliki track record membawa tim besar juara dan seleksi pemain yang baru dilakukan.

“Kalau masih mencari pemain untuk kapasitas yang mumpuni ini sudah telat, karena kalau hanya mencari pemain hanya melalui seleksi 3 hari bisa lolos liga 2 ya sulit,” terangnya.

Manejemen sendiri, baru tergerak untuk mendaftarkan Persibo di liga 3 setelah elemen suporter melakukan demonstrasi. “Peluang lolos liga 2 ini pasti sulit, karena kesiapan yang mendadak, keberatannya untuk mengambil pemain. Sementara setelah kroscek ke klub lain sudah menyiapkan jauh hari dan tinggal tambal sulam,” pungkasnya.

Sementara setelah adanya audiensi rakyatnesia suporter dengan pihak manajemen Persibo pada Senin (14/6/2021) lalu belum ada tanggapan dari pihak manajemen. Chief Executive Officer (CEO) Persibo Bojonegoro Abdullah Umar sebelumnya mengatakan, sikap boikot yang dilakukan suporter menjadi haknya. Apalagi dia menilai, tuntutan suporter ini juga tidak konsisten.

“Prinsipnya mereka ingin Persibo bangkit dan naik liga 2. Soal target liga 2 kita lihat proses persiapan manajemen, ekspektasi suporter ini sesuai tidak dengan yang dilakukan manajemen, serius atau tidak bisa dilihat dari situ nanti,” jelasnya. [lus/suf]

sumber artikel : berita jatim.com

Bagikan

Also Read