Berita Jatim Perjuangan Bakul Koran Yakinkan Tetangga untuk Vaksin Hingga Kehilangan KTP

Nur Chafshoh

Bagikan

[ad_1]

Jember (Rakyatnesia) – Untung Sunardi, seorang penjual koran, berangkat penuh semangat ke Lippo Plaza, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu (26/6/2021) siang itu. Hanya ada satu misi di benaknya: suntik vaksin Covid-19.

Ada gerai vaksin yang dibuka Pemerintah Kabupaen Jember di Lippo Plaza sejak Kamis (17/6/2021). Gerai ini sebenarnya dikhususkan untuk warga lanjut usia (lansia) dan pra-lansia. Itulah kenapa Untung tidak sendiri. Selain membawa istri dan tiga anaknya yang masih kecil ikut serta, ia juga mengajak empat orang perempuan lansia, salah satunya ibunya.

 

“Saya rajin mengikuti berita soal Covid di koran. Dari yang saya baca, negara-negara yang saat ini warganya sudah bebas bisa nonton sepak bola dan berkegiatan, semuanya sudah menjalankan program vaksinasi. Dari situ akhirnya saya memutuskan harus disuntik vaksin,” kata Untung, Minggu (27/6/2021) pagi.

Untung mengajak sejumlah tetangganya untuk suntik vaksin di Lippo. Sebagian menolak. Hanya tiga yang setuju. “Mumpung gratis,” katanya kepada para tetangganya itu.

Namun apa yang ditemuinya di gerai vaksin Lippo di luar dugaan. Antrean membludak. Ratusan orang berkerumun menunggu giliran divaksin. Untung mendaftarkan diri dan antre sejak pukul tiga sore. Namun hingga pukul setengah delapan, tumpukan kertas registrasi seperti tak berkurang. Ia memperkirakan setidaknya ada 100 hingga 150 lembar tumpukan kertas.

“Bagaimana ini, Yah? Kita pulang saja?” tanya Heni, istrinya.

Untung tahu orang-orang yang datang bersamanya sudah kecapekan. Tak ada makanan dan minuman yang disediakan penyelenggara vaksinasi, ia merogoh kocek untuk membeli minuman penghilang dahaga dan makanan pengganjal perut untuk mereka.

Akhirnya, hingga layanan ditutup pada pukul delapan malam, Untung dan para lansia yang dibawanya tidak kebagian suntikan vaksin. Namun mereka diberikan kesempatan datang ke RS Jember Klinik untuk suntik vaksin di sana, Senin (28/6/2021), dengan menunjukkan lembar formulir pendaftaran di gerai Lippo agar tak perlu terlalu lama antre.

Namun tak urung, antre di gerai vaksin Lippo bikin Untung susah hati. “KTP-ku hilang. Jatuh di sana kelihatannya. Ini harus mengurus baru lagi,” katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Wiwik Supartiwi mengatakan, membludaknya warga ini dikarenakan gerai vaksinasi dibuka bukan saja untuk lansia dan pra-lansia, tapi warga yang berusia di atas 18 tahun, dalam rangka perayaan Hari Bhayangkara.

Selain di Lippo Plaza, Pemerintah Kabupaten Jember sebenarnya membuka 91 gerai vaksin di RS, puskesmas, dan klinik pelayanan kesehatan. Penempatan gerai vaksin di Lippo tak lepas dari ikhtiar penanganan Covid-19 secara pentaheliks, dengan melibatkan dunia usaha salah satunya. “Sesuai arahan bupati sekarang, kita bekerja dengan sinergi, kolaborasi, dan akselerasi,” kata Wiwik.

Pembukaan gerai vaksin di pusat belanja didasarkan pada hasil evaluasi rendahnya cakupan vaksinasi warga lansia dan pra-lansia, kendati sudah ada 91 gerai yang dibuka. Dinas Kesehatan Jember mencatat, ada 117.357 orang lansia yang perlu divaksin pada masa pandemi ini. Namun hingga Jumat (18/6/2021), baru 18.914 atau 16,2 persen orang sudah menjalani vaksinasi.

Sebenarnya, Dinkes hendak membuka gerai vaksinasi bagi lansia di tiga tempat pusat belanja, yakni Lippo Plaza, Roxy Mall, dan Trans Mart. Namun Lippo akhirnya dipilih pertama kali, karena berdekatan dengan RS Siloam yang merupakan rujukan kedaruratan, jika terjadi efek samping atau kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) lebih cepat.

“Karena gerai Lippo saat itu dibuka sampai dengan (akhir) Juni dalam upaya percepatan capaian vaksinasi lansia yang masih rendah, sehingga jika ada risiko, mudah mengevakuasi, sambil kita lihat perkembangannya,” kata Wiwik. [wir/but]

sumber artikel : berita jatim.com

Bagikan

Also Read