BRIN Usul Penambahan Dana Abadi Penelitian Sebesar Rp5 Triliun , Kabar Indonesia
Rakyatnesia – BRIN Usul Penambahan Dana Abadi Penelitian Sebesar Rp5 Triliun Pencarian perihal Berita Nasional di dunia maya kian banyak dijalankan masyarakat Indonesia, padahal sebetulnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.
[quads id=10]
Pada Tulisan BRIN Usul Penambahan Dana Abadi Penelitian Sebesar Rp5 Triliun ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian sistem penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget memandang atau membacanya. Jika anda suka dengan info ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.
[quads id=10]
Rakyatnesia.com- Jakarta, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengusulkan penambahan dana abadi penelitian sebesar Rp5 triliun untuk tahun anggaran 2024 mendatang.
Baca Juga: BRIN Prediksi Politisasi SARA Kembali Mencuat di Pemilu 2024
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan usulan itu untuk menambah akumulasi dana abadi penelitian yang saat ini hanya berjumlah Rp13 triliun.
“Kami mengusulkan tambahan dana abadi penelitian untuk menambah dana pokok sebesar Rp5 triliun,” ujarnya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, dikutip dari Rakyatnesia, Senin (19/6).
Handoko menuturkan dana abadi penelitian itu diatur dengan Peraturan Presiden Nomor 111 Tahun 2022. Dana abadi itu sepenuhnya dikelola oleh LPDP dalam konteks sebagai manajemen investasi.
Menurutnya, BRIN hanya mengelola program riset, sedangkan untuk program beasiswa itu dikelola oleh Kemendikbudristek dan Kementerian Agama.
“Kami hanya mengelola program, jadi uangnya tidak ke BRIN, tapi uangnya berkontrak langsung dari LPDP ke penerima. Kami memproses dan mendesain risetnya, memproses review dan seterusnya,” kata Handoko.
Lebih lanjut dia juga menyampaikan bahwa pihaknya mengusulkan pagu indikatif sebesar Rp5,96 triliun untuk tahun 2024. Usulan itu pun telah disetujui oleh Komisi VII DPR melalui rapat dengar pendapat yang digelar hari ini.
Handoko menjelaskan anggaran kerja tersebut terdiri dari program riset dan inovasi ilmu pengetahuan serta teknologi sebesar Rp2,28 triliun atau setara 38,34 persen dari total pagu indikatif.
Baca Juga: Peneliti BRIN Akhirnya Dipecat dari PNS
Kemudian, program dukungan manajemen sebesar Rp3,67 triliun atau setara 61,66 persen. (*)
Dikutip dari Jawa Pos