Jelang Pertemuan Puan-AHY, Elite PDIP Minta Tak Ada yang Ingatkan Memori di Masa Lalu , Kabar Indonesia
Rakyatnesia – Jelang Pertemuan Puan-AHY, Elite PDIP Minta Tak Ada yang Ingatkan Memori di Masa Lalu Pencarian seputar Berita Nasional di dunia maya kian banyak dilaksanakan masyarakat Indonesia, meski sebetulnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.
[quads id=10]
Pada artikel Jelang Pertemuan Puan-AHY, Elite PDIP Minta Tak Ada yang Ingatkan Memori di Masa Lalu ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian sistem penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget memperhatikan atau membacanya. Jika anda suka dengan info ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.
[quads id=10]
Rakyatnesia.com-Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah mengingatkan, masyarakat untuk tidak perlu mengungkit masa lalu soal relasi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di tengah rencana pertemuan Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Menurut Said, hubungan Megawati dengan SBY selama ini tidak terjadi masalah apapun.
Baca Juga: Timnas Sepak Bola Palestina dan Indonesia Sapa Masyarakat Surabaya
“Dari dulu tidak ada apa-apa. Bagi saya beginilah sesungguhnya, kenapa sih kita itu menjadi bangsa yang selalu mengorek-ngorek luka, mengorek masa lalu, mengorek sesuatu yang inginnya itu kalau nggak negatif nggak jadi berita,” kata Said di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (12/6).
Said mengutarakan, pihaknya terus bergerak dalam membangun bangsa dengan semangat gotong-royong. Karena itu, PDIP membuka pintu selebar-lebarnya dengan partai politik lain, dalam menghadapi Pilpres 2024 termasuk dengan Partai Demokrat.
“Demokrat itu partai politik, perlu kami ajak bicara, perlu ajak komunikasi. Kan itu dulu, jangan kemudian begitu bertemu, wah ini nanti PDIP akan ngerusak koalisi, mana bisa kamu punya niat seperti itu, tidaklah,” ucap Said.
Menurut Said, ajakan berkomunikasi dengan Partai Demokrat dan menempatkan AHY sebagai salah satu cawapres potensial Ganjar Pranowo merupakan bentuk penghormatan PDIP terhadap Partai Demokrat dan AHY.
“Ini penghormatan bagi setiap partai politik supaya kami bisa berkomunikasi dengan semua partai politik sebagaimana yang dulu kami gagas ketika Mbak Puan melakukan silaturrahim kepada semua partai politik,” tegas Said.
Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Jansen Sitindaon mengungkap pertemuan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dengan Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya di RM Ayam Berkah Melawai, Blok M Jakarta Selatan, Minggu (11/6). Jansen menyebut, kedua elite politik itu berencana mempertemuan Ketua DPP PDIP Puan Maharani dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
“Di pertemuan tadi dibahas untuk mengatur waktu yang pas kapan mas AHY dan mbak Puan bertemu sambil mencocokkan jadwal masing-masing,” ungkap Jansen, Minggu (11/6) malam.
Menurut Jansen, rencana pertemuan AHY-Puan Maharani akan membahas berbagai persoalan kebangsaan, serta pesta demokrasi yang diharapkan semakin baik ke depan serta berbagai hal lain tentang Indonesia. Jadi bukan sekedar membahas urusan Pilpres.
Menurut Jansen, masing-masing pihak saling memahami telah menentukan pilihan politik masing-masing dalam menghadapi Pemilu 2024. Partai Demokrat sejak awal telah tegas bergabung di Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) bersama Partai NasDem dan PKS untuk mengusung Anies Baswedan sebagai bakal capres 2024.
“Termasuk kami juga memahami posisi PDIP yang hari ini telah mengusung mas Ganjar,” ujar Jansen.
Jansen memastikan, pertemuan tersebut berlangsung terbuka. Karena itu, parpol pengusung Anies yakni Partai NasDem dan PKS sudah mengetahui terkait rencana pertemuan tersebut.
Baca Juga: Soal Utang ke Jusuf Hamka, Sri Mulyani Sebut Masih Mempelajari Karena Menyangkut BLBI
Dikutip dari Jawa Pos