Baksos Kontingen PWN Mulai Bedah Rumah Ibadah Sampai Jadi pengajar Dadakan , Kabar Indonesia
Rakyatnesia – Baksos Kontingen PWN Mulai Bedah Rumah Ibadah Sampai Jadi pengajar Dadakan Pencarian seputar Berita Nasional di dunia maya kian banyak dikerjakan masyarakat Indonesia, meski hakekatnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.
[quads id=10]
Pada Tulisan Baksos Kontingen PWN Mulai Bedah Rumah Ibadah Sampai Jadi pengajar Dadakan ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian sistem penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget mengamati atau membacanya. Jika anda senang dengan berita ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.
[quads id=10]
Rakyatnesia.com–Kontingen Perkemahan Wirakarya Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan (PWN PTK) XVI berupaya menghapus stigma bahwa Pramuka hanya kegiatan tepuk tangan. Sejumlah aksi bakti sosial mereka lakukan di Gorontalo. Mulai dari bedah rumah ibadah sampai menjadi pengajar dadakan.
Total ada sembilan kegiatan bakti sosial yang mereka lakukan. Yaitu bedah rumah ibadah, bersih-bersih rumah ibadah, gerakan mencuci alat salat, dan pembagian sembako. Kemudian pembuatan pojok baca, penanaman bambu kuning, penanaman pohon, pembuatan bak sampah, serta kegiatan Pramuka mengajar.
Salah satu kontingen PWN XVI di Gorontalo Khazainullah Hasruddin mengatakan, program Pramuka Mengajar merupakan salah satu upaya mengenalkan kepramukaan kepada siswa SD. Melalui Pramuka, mereka berupaya tanamkan cinta Tanah Air, sikap saling menghargai, dan toleransi kepada adik-adik.
”Selain itu, kami melatih adik-adik untuk berani dalam bersikap,” kata Zain, dalam keterangannya, Minggu (28/5).
Kontingen PWN lain, Clara Aura Nissa menuturkan, gerakan Pramuka Mengajar yang dicanangkan dalam PWN PTK XVI sangat positif. Mereka tidak hanya mengenalkan dasar-dasar kepramukaan kepada adik-adik siswa SD. Tetapi juga mengenalkan dan menanamkan nilai kepada adik-adik bahwa kegiatan Pramuka sangat penting, asyik, seru, serta banyak manfaat bagi masa depan.
Kegiatan PWN tahun ini dibuka secara Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas pada Senin (22/5). Setelah berjalan hampir satu pekan, PWN ditutup secara resmi oleh Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa’adi pada Jumat (26/5).
Zainut mengajak para mahasiswa kader Pramuka jadi duta demokrasi. ”Apa itu duta demokrasi? Yaitu generasi yang memiliki cara pandang, sikap, dan praktik berdemokrasi dengan mengejawantahkan esensi ajaran agama, moral dan Pancasila,” kata Zainut.
Menurut Zainut, penerapan nilai-nilai agama, moral, dan Pancasila dalam berdemokrasi bertujuan untuk melindungi martabat kemanusiaan. Serta membangun kemaslahatan berlandas prinsip kejujuran, keadilan, musyawarah, gotong royong, dan menaati konstitusi, sebagai kesepakatan bersama.
”Pemilu tahun depan, juga sekaligus Pilpres 2024 yang merupakan agenda suksesi kepemimpinan nasional, ujar Zainut.
Zainut menyatakan, momentum suksesi kepemimpinan nasional harus berjalan dengan damai, aman, tertib, dan bermartabat. Serta tidak terjebak dalam praktik politik aliran dan politik identitas yang berpotensi memecah belah kehidupan berbangsa dan bernegara.
”Sehingga kehidupan berdemokrasi dapat berjalan dengan tertib, aman, damai, dan beretika, di tengah agenda akbar Pemilu 2024 atau Pilpres 2024. Serta mampu menghasilkan para pemimpin bangsa yang berkualitas, berintegritas, dan mencintai rakyatnya,” tutur Zainut yang juga politikus PPP itu.
Dikutip dari Jawa Pos