Diplomasi Museum Rudana, Putu: Plt Ketua DPR Papua Nugini Akui Kedaulatan NKRI , Kabar Indonesia
Rakyatnesia – Diplomasi Museum Rudana, Putu: Plt Ketua DPR Papua Nugini Akui Kedaulatan NKRI Pencarian perihal Berita Nasional di dunia online kian banyak dikerjakan masyarakat Indonesia, meski sebetulnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.
[quads id=10]
Pada Tulisan Diplomasi Museum Rudana, Putu: Plt Ketua DPR Papua Nugini Akui Kedaulatan NKRI ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian cara penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget memperhatikan atau membacanya. Jika anda suka dengan berita ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.
[quads id=10]
Rakyatnesia.com – Ketua Delegasi Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Putu Supadma Rudana melakukan pertemuan bilateral dengan Acting Speaker/Plt Ketua Nasional Parlement of Papua New Guinea (PNG), Hon Johnson Wapunai di Museum Rudana, Bali, (22/5).
“Jadi, pertemuan ini adalah cultural talk di mana peran seni budaya itu sangat penting dalam mengawal diplomasi. Karena kita ketahui, soft diplomacy melalui seni dan budaya, merupakan pengikat persamaan dan persaudaraan antar bangsa yang mana tempat pelaksanaannya kita gagas dilakukan di Museum Rudana yang merupakan rumah tertinggi kebudayaan dan juga rumah abadi peradaban bangsa,” kata Putu melalui keterangan tertulisnya kepada Rakyatnesia.com, Selasa (23/5).
Pertemuan antar parlemen ini dibuka dengan diawali tarian penyambutan Puspa Mekar dan tarian Barong karya Prof. Anak Gede Agung dari sanggar Balerung Stage, Peliatan, Ubud.
Menurut Putu, jika dilakukan di sebuah museum seni tentunya akan menambah berbagai perspektif dan kekuatan diplomasi yang kita lakukan. Diplomasi yang selama ini dilakukan secara rutin dan traditional melalui pertemuan bilateral yang hanya sebuah diskusi dan pertemuan formal saja, dikembangkan lagi dengan menambah menghadirkan seni lukis, seni tari, seni tabuh dan digabungkan menjadi pagelaran pertunjukan penerimaan tamu kenegaraan.
Tentunya, kata Putu, Hon. Johnson didampingi Duta besar Papua New Guenia (PNG) untuk Indonesia HE. Simon Namis, Sekretariat Jenderal Papua Nugini dan seorang seniman desain dari papua nugini. Karena, kata dia, memang tujuan Acting Speaker Papua Nugini ke Bali ini salah satunya untuk membahas pembuatan sebuah patung yang didedikasikan untuk founding father of Papua New Guinea atau sosok pahlawan utama negara mereka.
“Patung ini didedikasikan kepada Papua New Guinea’s ‘Father of a Nation’ Sir Michael Somare yang merupakan Grand Chief dan Prime Minister dengan masa bakti terlama yaitu 17 tahun. Mereka akan membuat patung itu untuk diletakkan dihalaman Gedung Parlemen Papua Nugini, dimana Gedung Parlemen mereka sudah siap,” jelas dia.
Untuk itu, Putu mengusulkan Pemerintah Indonesia maupun DPR RI turut membantu memfasilitasi agar pembuatan patung Pahlawan Negara Papua Nugini bisa tercapai. Menurut dia, jika Indonesia bisa membantu tentu akan meningkatkan hubungan bilateral yang telah terjalin secara erat dengan Papua Nugini.
“Ini satu langkah yang baik kalau bisa berkontribusi, melakukan supervisi, pendampingan atau mungkin membantu pembiayaan untuk ini. Kita harap ketua parlemen, pemerintah kita mengambil aksi ini. Mungkin hanya sebagian tapi jika kita mampu, sumbangkan ini ke mereka. Sehingga, mereka akan ingat bahwa ini adalah sumbangan dari rakyat Indonesia, dari Bangsa Indonesia,” ucapnya.
Lebih lanjut, Putu berharap hubungan bilateral Rakyatnesia Papua Nugini dengan Indonesia akan jauh lebih meningkat lagi, hubungan people to people yang saling menghormati dan menghargai, serta menguatkan komitmen mereka untuk terus mengakui kedaulatan wilayah Indonesia atau teritorial integrity NKRI.
“Sehingga, kedepan betul-betul apa yang menjadi gangguan selama ini disintegrasi bangsa, khususnya isu Papua bisa tersolusikan secara lebih permanen dan tetap Papua menjadi bagian daripada Ibu Pertiwi atau Indonesia,” imbuhnya.
Putu juga mengungkapkan, kedatangan Johnson sebagai Acting Speaker Papua Nugini ke Bali, khususnya Museum Rudana. Menurut dia, kedatangan Johnson merupakan kunjungan balasan yang dilakukan BKSAP DPR RI ke Papua Nugini beberapa waktu lalu. Nah, Putu ditunjuk sebagai ketua delegasi untuk kunjungan ke Papua Nugini.
“Kunjungan ke Bali atas dasar semangat kunjungan balasan yang waktu itu saya pimpin, delegasi ke Papua Nugini dengan jumlah delegasi yg cukup besar lebih dari 10 delegasi guna mengawal diplomasi parlemen dengan negara tetangga kita. Negara Papua Nugini adalah negara tetangga yang saya anggap secara pribadi negara tetangga terpenting,” ungkapnya.
Dikutip dari Jawa Pos