Anas Sebut yang Terjadi Saat Ini Hanya Dinamika Politik, Bukan Upaya Saling Mematikan , Kabar Indonesia
Rakyatnesia – Anas Sebut yang Terjadi Saat Ini Hanya Dinamika Politik, Bukan Upaya Saling Mematikan Pencarian seputar Berita Nasional di dunia online kian banyak dilaksanakan masyarakat Indonesia, meski sesungguhnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.
[quads id=10]
Pada Tulisan Anas Sebut yang Terjadi Saat Ini Hanya Dinamika Politik, Bukan Upaya Saling Mematikan ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian sistem penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget memandang atau membacanya. Jika anda suka dengan berita ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.
[quads id=10]
Rakyatnesia.com-Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum meyakini tidak ada upaya untuk mematikan peluang dalam kontestasi Pilpres 2024. Ia mengaku, dirinya tidak peranah melihat ada upaya untuk mematikan politik dalam kontestasi Pemilu 2024 ke depan.
Baca Juga: Mendag Zulhas Berharap LDII Menjadi Ormas yang Membangun SDM berkualitas
“Pilpres tidak ada yang perlu dimatikan peluangnya, tidak ada yang perlu dibunuh kesempatan politiknya, dibunuh di tengah jalan, apalagi belum jalan. Dulu ada yang merasa ada hantu, belum jalan pun sudah dibunuh, bukan belum jalan, belum ada rencana jalan,” kata Anas saat menyampaikan pidato politik dalam acara ‘Silaturahmi Nasional Jaringan Indonesia (Jari) di Hotel Bidakara, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (21/5).
Mantan terpidana kasus korupsi itu mengaku selalu memantau isu politik saat dirinya masih berada di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin, Bandung. Ia menekankan, sejauh ini belum ada upaya dalam jegal-menjegal dalam urusan Pilpres 2024.
“Sejauh ini saya melihat dari jauh di Bandung, sekarang agak dekat di Jakarta, tidak ada tanda-tanda yang mematikan peluang, atau mematukan seseorang,” ucap Anas.
Menurut Anas, yang terjadi saat ini hanya dinamika politik dalam upaya pembentukan koalisi partai politik. Terlebih, sampai saat ini belum ada capres-cawapres yang sah secara definitif didaftarkan ke KPU RI.
Baca Juga: Ruko Makan Bahu Jalan Tak Ditindak Sejak 2019, Walkot Jakut Bantah Perintah Pembongkaran karena Viral
“Yang terjadi adalah tarik menarik pembentukan koalisi, dan upaya untuk mensimulasi pasangan-pasangan. Mensimulasi pasangan yang paling mungkin, yang sampai sekarang belum jelas, baru para bakal belum ada status yang definitif capres dan cawapres,” ungkap Anas.
Meski demikian, Anas menyebut jika ada keinginan untuk mematikan politik situasi saat ini bukan hal yang sulit. Namun, hal itu sampai saat ini tidak terlihat. “Menurut saya dalam keadaan sekarang ini, kalau ada upaya untuk itu, ada niat atau upaya untuk mematikan peluang, upaya untuk mematikan seseorang itu tidak sulit. Tetapi itu tidak terjadi, dan menurut saya itu tidak dilakukan, karena situasinya masih pada kompetisi politik, tidak ada yang dibunuh dan dimatikan kesempatan politiknya,” urainya. (*)
Dikutip dari Jawa Pos