Nasional

pengajar Besar Unhan Sebut Buku Geopolitik Soekarno Bisa Jadi Referensi Strategis , Kabar Indonesia

Rakyatnesia – pengajar Besar Unhan Sebut Buku Geopolitik Soekarno Bisa Jadi Referensi Strategis Pencarian seputar Berita Nasional di dunia online kian banyak dijalankan masyarakat Indonesia, padahal sebetulnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.

[quads id=10]

Pada Tulisan pengajar Besar Unhan Sebut Buku Geopolitik Soekarno Bisa Jadi Referensi Strategis ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian cara penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget mengamati atau membacanya. Jika anda suka dengan berita ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.

[quads id=10]

Rakyatnesia.com – Buku Geopolitik Soekarno karya Hasto Kristiyanto diluncurkan bertepatan dengan Hari Jadi ke-58 Lembaga Kehatanan Nasional (Lemhanas) RI. Buku ini dinilai bisa menjadi referensi dalam sejumlah hal.

“Saya berharap buku ini dapat digunakan sebagai referensi apakah itu tatanan strategis, taktis, operasional. Buku ini benar-benar sangat bermanfaat,” ujar pengajar Besar Unhan Purnomo Yusgiantoro saat membedah bedah buku Hasto berjudul Progressive Geopolitical Coexistence yang merupakan disertasinya berjudul ‘Diskursus Pemikiran Geopolitik Soekarno dan Relevansinya terhadap Pertahanan Negara’ di Gedung Lemhannas, Jakarta Pusat, Sabtu (20/5).

“Hasto seorang praktisi menekuni benar ajaran Bung Karno ini. Hasto melihat perspektif ajaran Bung Karno ini dari dua perspektif: eksternal (tata pergaulan internasional) dan internal yang terkait dengan falsafah bangsa ini dan trilogi pembangunan maka itulah disebut coexistence, hal yang sifatnya seimbang,” urainya.

Baca Juga: Perjalanan 62 Tahun bank bjb Berkontribusi dan Mengakselerasi Ekonomi

Purnomo mengatakan, dalam tata pergaulan internasional, Bung Karno menginginkan kesejajaran Rakyatnesia negara maju dan negara berkembang demikian juga yang ada di dalam negeri. Lalu progresifnya adalah saat ini geopolitik Soekarno ini sudah menjadi geopolitik Indonesia dan itulah wawasan nusantara.

“Cara pandang kita untuk melihat diri kita sendiri dan melihat lingkungan kita dalam tata pergaulan internasional yaitu coexistence. Itulah wawasan nusantara dan geopolitik Indonesia yang diajarkan di Lemhannas,” sebut Purnomo.

Mantan Menteri ESDM ini mengatakan, dalam penelitiannya, Hasto menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif yang luar biasa. Data yang dipakai hampir ribuan.

“Dalam penelitiannya ditemukan variabel dan indikator yang terkait dengan aspek kehidupan nasional. Dan itulah yang sekarang ini disebut dengan geostrategi Indonesia, yang tidak lain adalah ketahanan nasional. Itu yang diajarkan di Lemhannas,” sebutnya.

Baca Juga: Fasilitas Kesehatan di Banten Buruk, Tapi Kadinkes-nya Justru Jadi ASN Terkaya dengan Harta Rp 24,5 Miliar

Yang menarik lagi, dalam kaitannya dengan ketahanan negara. Bagaimana bangsa ini berjuang dibawah kepemimpinan Presiden pertama, Trikora dan Dwikora secara progresif kita ingin memperkuat pertahanan negara, deterrence kita kembangkan untuk menghadapi ancaman.

“Dari tiga hal itu, Doktor Hasto Kristiyanto telah melakukan penelitian dengan baik dan untuk itu beliau diberikan predikat summa cum laude,” sebut mantan Menteri Pertahanan RI tersebut.

Dikutip dari Jawa Pos

Sukisno

Jurnalis Utama Rakyatnesia.com Dan Sudah di dunia jurnalistik selama lebih dari 30 tahun. Tulisan berita bojonegoro umum, Review, dan profil sudah bukan hal asing lagi, Lugas dengan Fakta.

Related Articles

Back to top button