Pengamat: Sangat Berisiko Usung Cawapres Pesanan Elite , Kabar Indonesia
Rakyatnesia – Pengamat: Sangat Berisiko Usung Cawapres Pesanan Elite Pencarian seputar Berita Nasional di dunia online kian banyak dijalankan masyarakat Indonesia, walaupun hakekatnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.
[quads id=10]
Pada artikel Pengamat: Sangat Berisiko Usung Cawapres Pesanan Elite ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian sistem penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget mengamati atau membacanya. Jika anda senang dengan berita ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.
[quads id=10]
Rakyatnesia.com – Menjelang waktu pendaftaran pasangan calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres) sejumlah nama terus digadang-gadang untuk menjadi calon orang nomor 2 RI.
Nama itu muncul dari sejumlah lembaga survei, rekomendasi ormas, maupun komunitas. Menurut pengamat politik FISIP Universitas Padjadjaran (Unpad) R. Widya Setiabudi Sumadinata, parpol tidak mungkin asal memilih cawapres yang dipasangkan dengan capres mereka usung.
Sampai saat ini ada tiga nama yang sudah dideklarasikan sebagai capres. Yaitu, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto. Hanya saja ketiga capres itu belum mengumumkan dengan siapa mereka berdampingan.
“Hasil dari survei internal memang menjadi pertimbangan parpol. Namun, aspek lain bakal ada diperhatikan. Hanya saja tidak mungkin cawapres yang diusulkan berdasarkan pesanan tertentu. Hal itu sangat berisiko,” terang Widya Setiabudi Sumadinata kepada wartawan, Selasa (16/5).
Baca Juga: Ketua DPP NasDem Sebut Luhut Diskusikan Bakal cawapres dengan Surya Paloh
Selama ini sejumlah lembaga survei dan ormas merekomendasikan banyak nama yang digadang jadi cawapres. Mulai dari Erick Thohir, Sandiaga Uno, Mahfud MD, Airlangga Hartarto, Muhaimin Iskandar, dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Widya menilai, faktor elektabilitas menjadi indikator utama dalam pemilihan nama capres-cawapres. Selain itu relasi dengan nasionalis dan religius. Jika capres berelasi nasionalis, maka tren selama ini cawapresnya memiliki relasi religius.
Sejauh ini nama-nama yang berelasi dengan religi, yakni Mahfud MD dan Erick Thohir. Mahfud MD bagian dari keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU) dan Erick karena kader Banser.
Kalau ada nama lain di luar hasil survei, itu sangat aneh. Bisa saja ada pesanan dari elite atau pihak tertentu.
Dikutip dari Jawa Pos