Nasional

Petugas Siaga PLN Ungkap Cerita Dibalik Sukses dan Gemerlapnya KTT ASEAN di Labuan Bajo , Kabar Indonesia

Rakyatnesia – Petugas Siaga PLN Ungkap Cerita Dibalik Sukses dan Gemerlapnya KTT ASEAN di Labuan Bajo Pencarian seputar Berita Nasional di dunia online kian banyak dijalankan masyarakat Indonesia, meski sesungguhnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.

[quads id=10]

Pada Tulisan Petugas Siaga PLN Ungkap Cerita Dibalik Sukses dan Gemerlapnya KTT ASEAN di Labuan Bajo ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian sistem penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget mengamati atau membacanya. Jika anda suka dengan info ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.

[quads id=10]

 

Rakyatnesia.com-Gemerlap cahaya di panggung hiburan Gala Dinner Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42 di Labuan Bajo berhasil memikat perhatian para delegasi. Penataan panggung dengan latar laut itu tampak semarak dengan warna-warni lampu yang mempesona.

Baca Juga: Indonesia Resmi Jadi Pemegang Saham Terbesar Ketiga di IsDB

Di balik kesuksesan tersebut terdapat lebih dari 500 petugas kelistrikan yang bersiaga mengamankan kelistrikan event KTT ASEAN.

Ketut Sapta Wijaya (38), salah seorang personel PLN asal Bali yang mendapatkan penugasan Bawah Kendali Operasi (BKO) menceritakan perjuangannya membangun pos komando terpusat atau command center kelistrikan di Labuan Bajo. Cuaca ekstrem menjadi tantangan paling besar.

“Saya bersama tim terjun ke lapangan, mendatangi gardu-gardu listrik untuk menambah peralatan listrik tambahan di sistem kelistrikan. Beberapa kali juga harus menembus hutan dan turun ke sawah,” ucap Sapta dalam siaran pers, Minggu (14/5). “Cuaca memang membuat pengerjaan sangat menguras energi. Matahari di Labuan bajo sangat terik, suhunya menjadi lebih panas dibandingkan Bali. Dari panas tiba-tiba hujan deras dengan angin kencang,” imbuhnya.

Cuaca ekstrem tersebut bahkan sempat membuatnya jatuh sakit terkena demam dan flu. Namun, dengan waktu persiapan yang lebih singkat dibandingkan persiapan KTT G20 dirinya tetap bekerja demi menyelesaikan command center_untuk pengaturan listrik KTT ASEAN.

“Biasanya untuk membangun command center ini butuh waktu 1 bulan, namun di KTT ASEAN ini kami kebut hanya menjadi 9 hari. Ini bisa cepat juga karena kita sudah punya pengalaman di KTT G20,” kata Sapta yang merupakan Asisten Manajer Fasilitas Operasi PLN Unit Pelaksana Pengatur Distribusi Bali.

Melihat kesuksesan event KTT ASEAN, dirinya pun bersyukur dan merasa bangga karena bisa menjadi bagian dari kesuksesan negara menggelar event yang dihadiri kepala negara-negara ASEAN.

Baca Juga: Sopir Odong-odong yang Perkosa Anak di Bawah Umur di Kalideres Terancam Dikebiri

“Saya tidak akan lupa karena bisa menjadi bagian dari event ini. Hujan, panas, rasa letih dan sakit terbayar tuntas melihat event ini berjalan sukses. Dan yang paling penting, saya bisa bangga menceritakan perjuangan saya untuk melistriki KTT ASEAN kepada anak saya,” ucap Sapta. (*)

Dikutip dari Jawa Pos

Sukisno

Jurnalis Utama Rakyatnesia.com Dan Sudah di dunia jurnalistik selama lebih dari 30 tahun. Tulisan berita bojonegoro umum, Review, dan profil sudah bukan hal asing lagi, Lugas dengan Fakta.

Related Articles

Back to top button