Nasional

Tercemar Mikroplastik, Sebanyak 35 Sungai di Indonesia Tidak Sehat , Kabar Indonesia

Rakyatnesia – Tercemar Mikroplastik, Sebanyak 35 Sungai di Indonesia Tidak Sehat Pencarian seputar Berita Nasional di dunia online kian banyak dikerjakan masyarakat Indonesia, meski hakekatnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.

[quads id=10]

Pada Tulisan Tercemar Mikroplastik, Sebanyak 35 Sungai di Indonesia Tidak Sehat ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian cara penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget memandang atau membacanya. Jika anda suka dengan info ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.

[quads id=10]

 

Rakyatnesia.com – Ecoton Foundation melansir data yang memprihatinkan. Sebanyak 35 sungai di Indonesia kondisinya tidak sehat. Pasalnya tercemar kandungan mikroplastik yang cukup tinggi. Upaya menjaga kelestarian sungai dengan pengelolaan sampah yang tepat terus digencarkan. 

 

Tim divisi edukasi Ecoton Foundation Alaika menuturkan kesehatan 35 sungai di Indonesia sedang tidak baik-baik saja.

 

“Sungai-sungai tersebut positif terkontaminasi mikroplastik akibat banyaknya sampah plastik,” kata Alaika kepada wartawan Kamis (11/5). 

 

Dia mengatakan, temuan tersebut didapati setelah mereka melakukan penelitian audit sampah di beberapa sungai di Indonesia. Alaika menjelaskan dalam riset itu mengukur kontaminasi mikroplastik serta pengaruh dan potensi dampak mikroplastik terhadap organisme hidup termasuk manusia. 

 

Program Ekspedisi Sungai Nusantara Ecoton berhasil mengidentifikasi sampah plastik berdasarkan merek dan perusahaan yang berkontribusi terhadap sampah di lingkungan. Brand yang mendominasi di masing-masing sungai pun berbeda-berbeda.

 

“Kedepannya kami berharap harus ada tanggung jawab produsen terhadap sampah yang telah mereka hasilkan,” kata Alaika.

 

Persoalan sampah juga menjadi sorotan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi). Juru Kampanye Perkotaan WALHI Abdul Ghofar mereka terus melakukan kampanye atau edukasi mengurangi sampah plastik. Termasuk plastik kemasan air minum. Baik itu yang gelas, botol, maupun galon. 

 

Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat bahwa produksi sampah di Indonesia mencapai 68,5 juta ton pada 2022 lalu. Dari angka tersebut, sebesar 11,6 juta ton atau sekira 17 persen disumbang oleh sampah plastik. Laporan data produksi sampah plastik nasional di tahun 2022 juga menyebutkan, bahwa tipe bahan plastik yang kerap ditemukan adalah Polyethylene Terephthalate (PET). Bahan tersebut merupakan kemasan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) sekali pakai.

 

Untuk itu, permasalahan sampah plastik yang ditimbulkan akibat peredaran galon sekali pakai patut menjadi perhatian bersama. Karena bertentangan dengan rencana pemerintah untuk mengurangi 70 persen sampah plastik pada 2025.

 

“Kampanye masif yang mendorong penggunaan galon sekali pakai ini kontradiktif dengan semangat pengurangan sampah plastik,” kata Ghofar.

 

Walhi mengungkapkan, dalam satu hingga dua tahun belakangan ini ada satu produk tertentu yang melakukan kampanye penggunaan galon sekali pakai secara intensif. Menurut dia, penggunaan galon sekali pakai itu tidak dipromosikan secara besar-besaran. 

 

Data Asosiasi Produsen Air Minum Kemasan Nasional (Asparminas) menyebutkan bahwa penjualan galon sekali pakai mengalami peningkatan menjadi delapan persen pada awal 2023. Apabila produsen memproduksi 100 jt galon perhari maka dengan peningkatan konsumsi yang terjadi sudah ada 8 juta sampah galon sekali pakai per hari.

Dikutip dari Jawa Pos

Sukisno

Jurnalis Utama Rakyatnesia.com Dan Sudah di dunia jurnalistik selama lebih dari 30 tahun. Tulisan berita bojonegoro umum, Review, dan profil sudah bukan hal asing lagi, Lugas dengan Fakta.

Related Articles

Back to top button