Heboh Mata Bengkak Diduga Akibat Bermain HP. Begini Penjelasan Dokter

Sukisno

Bagikan

JAKARTA (RAKYATNESIA) – Belakangan ini ramai di media sosial seorang bocah yang matanya merah dan bengkak. Video anak laki-laki itu diunggah di akun TikTok @putrabanten078. Penyakit mata yang dialaminya disebut akibat bermain gadget berlebihan.

Video itu pun menuai beragam komentar netizen. Ada yang mendoakan kesembuhan hingga curhat pengalaman anak dengan gadget.

“Alhamdulillah anak saya dari kecil sampai sekarang umur 13 tahun belum saya kasih HP. Bukan tidak mampu, tapi kalau dia sudah keluar dari pondok baru aku kasih HP. Biar cari ilmu dulu,” curhat akun @tonihartanto725.

Berkaitan dengan video tersebut, spesialis mata dari RS. St. Carolus Salemba, dr. Timmy Budi Yudhantara, SpM., mengatakan, berlebihan main HP sebagai penyebab kondisi mata tersebut dirasa tidak sepenuhnya benar.

“Main HP yang lama akan membuat mata kering, perih, dan lelah, biasanya lalu cenderung sering mengucek mata. Akibatnya iritasi, merah, bengkak, tapi tidak akan seberat itu. Kecuali memang nonstop bahkan mungkin tidak tidur,” ungkap dr. Timmy dikutip dari Detik, Kamis (11/5/23).

Ia menyebutkan, kondisi mata itu disebabkan karena anak itu mengalami alergi, kemudian radang. Ini karena secara klinis, merah dan bengkak tersebut tampak tampak simetris kiri dan kanan. Kondisi akan jauh lebih berat jika anak memang bermain HP dengan durasi lama.

“Kondisi ini masih bisa diobati. Biasanya diberikan antiradang dan artificial tears, serta istirahat yang cukup,” tuturnya.

Jadi berapa durasi bermain gadget yang dianjurkan? Demi menjaga kesehatan mata, sejak kecil orang tua perlu membatasi durasi bermain gadget pada anak-anak. Jika tidak, sinar biru pada gadget berpotensi menyebabkan mata mengalami iritasi, perih, kering, dan lelah.

“Untuk anak di bawah 5 tahun, sebaiknya tidak lebih dari 1 jam. Untuk anak yang lebih besar, 1-2 jam, tapi bukan terus-terusan. Harus ada jeda. Jika ada tugas sekolah misalnya, sebaiknya bukan dengan HP, tapi dengan laptop atau desktop,” terangnya.

Penggunaan laptop atau desktop lebih dianjurkan karena HP bukan perangkat jangka panjang untuk mengerjakan tugas. HP membuat mata harus lebih fokus dan membuat tubuh tidak ergonomis. Mata pun lebih cepat lelah dan berisiko mengalami rabun jauh.

**(Sumber: detik/red).

Bagikan

Also Read