Bupati Lamongan Ajak Warganya Berjiwa Nasionalisme Dengan Mengunjungi Petilasan di Wilayahnya

Sukisno

Bupati Lamongan Ajak Warganya Berjiwa Nasionalisme Dengan Mengunjungi Petilasan di Wilayahnya
Bagikan

LAMONGAN (RAKYATNESIA) – Situs sejarah dapat dijadikan media untuk menanamkan jiwa Nasionalisme bagi para generasi bangsa, hal tersebut dituturkan oleh Bupati Lamongan Yuhronur Efendi saat menghadiri kegiatan istihlal dan Haul Mbah Buyut Kliteh, Rabu (10/5/2023) di sekitar petilasan tepatnya Gunung Pegat, turut Desa Karangkembang, Kecamatan Babat, Lamongan, Jawa timur.

“Haul Mbah Buyut Kliteh yang diadakan rutin tiap tahunnya merupakan salah satu wujud pelestarian budaya. Mengunjungi petilasan-petilasan yang ada di Lamongan juga mampu menanamkan jiwa Nasionalisme kepada kita semua sehingga semakin cinta akan tanah air,” tutur Bupati Lamongan yang akrab disapa Pak Yes itu.

Baca Juga  Kawasan Lamongan, Gresik Dan Surabaya Disebut BNPB Bestatus Darurat Gempa

Menurut sejarah pada zaman Majapahit, Lamongan sudah menjadi daerah strategis. Yang mana terdapat jalan purbakala yang menghubungkan pusat kerajaan di Trowulan dengan Kambang Putih (pelabuhan Tuban) yang berada di pesisir utara. Sehingga di Kota Soto ini banyak ditemukan petilasan leluhur. Salah satunya ialah Mbah Buyut Kliteh, yang bersangkutan merupakan salah satu murid Sunan Gunung Jati yang mensyiarkan agama Islam di wilayah Kecamatan Babat ini.

Dibuka untuk umum, pelaksanaan haul Mbah Buyut Kliteh dihadiri pula oleh pendakwah asal Jogjakarta yaitu Ahmad Muwafiq. Ditegaskan oleh pendakwah yang akrab disapa Gus Muafiq tersebut, bahwa sebagai umat muslim harus menghargai sejarah pada zaman dahulu, salah satunya dengan mengunjungi petilasan guru agama pada masa lampau.

Baca Juga  Yuhronur Efendi, Bupati Lamongan Ungkapkan Tak Mau Lagi Lihat Anak PUtus Sekolah Karena Biaya

“Agama kita agama Islam mengajarkan untuk menghargai sejarah, utamanya sejarah tentang syiar Islam. Maka kita sebagai umat Islam harus menyempatkan untuk mengunjungi serta mengirimkan doa kepada leluhur kita,” tegas Gus Muwafiq.

Petilasan yang terletak diatas Gunung Pegat tersebut hingga kini masih ramai dikunjungi peziarah, khususnya pada pasaran Wage.

“Sampai sekarang petilasan Mbah Buyut Kliteh masih ramai peziarah, biasanya banyak yang datang pada pasaran Wage,” ungkap Ifa yang juga warga Desa Nguwok yang desanya ada di selatan lokasi tersebut.

Baca Juga  Ketua DPRD Lamongan 2014-2018, Kaharudin, Dipanggil KPK, Ada Apa ?

**(Mardani/Red).

Bagikan

Also Read

Tags