Nusron Wahid: Golkar dan PKB Ingin KKIR dan KIB Menjadi Koalisi Besar , Kabar Indonesia
Rakyatnesia – Nusron Wahid: Golkar dan PKB Ingin KKIR dan KIB Menjadi Koalisi Besar Pencarian seputar Berita Nasional di dunia online kian banyak dilaksanakan masyarakat Indonesia, meski hakekatnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.
[quads id=10]
Pada artikel Nusron Wahid: Golkar dan PKB Ingin KKIR dan KIB Menjadi Koalisi Besar ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian sistem penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget mengamati atau membacanya. Jika anda suka dengan berita ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.
[quads id=10]
Â
Rakyatnesia.com – Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Presiden Partai Golkar Nusron Wahid membantah bahwa Golkar sepakat bergabung ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya yang beranggotakan Gerinda-PKB. Hal ini disampaikan Nusron saat menanggapi klaim politikus PKB Faisol Riza.
“Bukan begitu, bukan gabung KKIR. Yang benar Golkar dan PKB sama-sama sepakat menjadi anchor atau jembatan terbentuknya integrasi, KKIR dan KIB. Bukan kita yang gabung” ujar Nusron Wahid, Jumat, (5/5).
Menurut Nusron, KIB yang beranggotakan Golkar, PAN dan PPP sangat potensial bergabung dengan Gerindra-PKB menjadi sebuah koalisi besar. Menurutnya, mqerger atau integrasi KIB dan KKIR ini dibangun dalam rangka menghindari polarisasi dan framing politik yang tidak sehat dan berdampak buruk terhadap kelangsungan demokrasi.
“Kita punya pengalaman pada Pemilu 2014 dan 2019 ada cebong dan kampret, religius dan sekuler. Ini tidak baik dan tidak sehat. Harus dihindari,” kata Nusron.
Karena semangatnya ini adalah merger atau integrasi dua koalisi, menurut Nusron, wajar kalau nantinya calon Presiden dari KKIR dan Wakil Presidennya dari KIB.
“Cukup fair. Kan koalisi dua koalisi. KKIR dan KIB. Kalau Presidennya Prabowo dari KKIR dan Wakilnya Airlangga dari KIB dan kan wajar. Tapi sekali lagi soal capres dan cawapresnya kita serahkan sama ketum masing-masing partai,” kata Nusron.
Menurutnya, yang terpenting, dalam bangunan koalisi besar ini nanti mempunyai kesamaan niat untuk menang terlebih dahulu dalam Pilpres mendatang. Karena, lanjut Nusron, kalau niatnya sudah sama, masalah tokoh dan calonnya menjadi mudah ditentukan.
“Nawaitunya harus menang dulu. Kalau sudah sama. Pasti tokoh yang dicalonkan adalah tokoh yang diyakini membawa angin, aura dan kontribusi kemenangan. Saya yakin calon kami dari KIB akan punya kontribusi yang signifikan dalam kemenangan,” kata Nusron.
Sebelumnya, Ketua DPP PKB Faisol Riza menyebut Golkar sepakat bergabung KKIR. Dijelaskannya, kesepakatan itu hasil pertemuan Rakyatnesia Ketum PKB Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dengan Ketum Golkar Airlangga Hartarto di kawasan Senayan beberapa hari kemarin.
“Golkar memiliki pengalaman panjang dalam pemerintahan, Gerindra dan PKB membutuhkan itu untuk membuat Indonesia semakin maju,” kata Faisol, Kamis (4/5).
Faisol juga menuturkan, pasangan Capres dan Cawapres yang akan diusung tetap merujuk pada kesepakatan Rakyatnesia PKB dengan Gerindra. Pada pembahasan Rakyatnesia PKB dan Gerindra pasangan untuk Pilpres 2024 yakni Prabowo Subianto dan Cak Imin.
Dikutip dari Jawa Pos