Nasional

IHSG Ditutup Melemah Seiring Meningkatnya Risiko Krisis Perbankan AS , Kabar Indonesia

Rakyatnesia – IHSG Ditutup Melemah Seiring Meningkatnya Risiko Krisis Perbankan AS Pencarian perihal Berita Nasional di dunia maya kian banyak dijalankan masyarakat Indonesia, meski hakekatnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.

[quads id=10]

Pada artikel IHSG Ditutup Melemah Seiring Meningkatnya Risiko Krisis Perbankan AS ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian cara penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget memperhatikan atau membacanya. Jika anda senang dengan info ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.

[quads id=10]

 

Rakyatnesia.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup melemah seiring dengan meningkatnya risiko pasar terhadap munculnya kembali krisis perbankan di Amerika Serikat (AS).

IHSG ditutup melemah 52,42 poin atau 0,76 persen ke posisi 6.863,30. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 6,14 poin atau 0,64 persen ke posisi 955,60.

“Sentimen negatif market hari ini karena dipicu oleh peningkatan risiko pasar terhadap munculnya lagi isu krisis perbankan Amerika, dimana kali ini First Republic Bank menjadi bank terbaru asal AS yang berpotensi collapse, sehingga membuat JP Morgan melakukan langkah akuisisi terhadap bank tersebut agar efeknya tidak menjalar lebih lanjut ke sistem perbankan,” ujar Research & Consulting Manager Infovesta Utama Nicodimus Kristiantoro kepada Rakyatnesia di Jakarta, Selasa.

Selain itu, lanjut Nicodimus, para pelaku pasar juga wait and see menantikan Federal Open Market Committee (FOMC) Meeting oleh The Fed yang akan dirilis pada Kamis (04/03) dini hari waktu Indonesia.

Dari dalam negeri, hari ini Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi tahunan April 2023 sebesar 4,33 persen year-on-year (yoy), atau lebih rendah dibandingkan bulan-bulan sebelumnya, yaitu Februari 2023 yang sebesar 5,47 persen (yoy) serta Maret 2023 yang sebesar 4,97 persen (yoy).

Baca Juga: Bank Indonesia dan Bank Sentral Laos Perkuat Kerja Sama Bilateral

Kepala BPS Margo Yuwono menyampaikan komoditas terbesar yang menyumbang inflasi tahunan April 2023 merupakan bensin dengan andil 0,91 persen, diikuti beras 0,37 persen, dan rokok kretek filter 0,21 persen.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, dua sektor meningkat di mana sektor barang konsumen non primer paling tinggi yaitu 0,32 persen, diikuti sektor transportasi & logistik yang naik 0,17 persen.

Sedangkan, sembilan sektor terkoreksi dipimpin oleh sektor energi yang turun paling dalam yaitu minus 3,01 persen, diikuti oleh sektor kesehatan dan industri yang masing-masing turun minus 2,10 persen dan 1,90 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu DYAN, AMAN, OBMD, PRIM, dan KKES. Sedangkan, saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni INTP, TBIG, COAL, BTPS, dan PTBA.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.402.254 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 15,36 miliar lembar saham senilai Rp10,23 triliun. Sebanyak 187 saham naik, 368 saham menurun, dan 177 tidak bergerak nilainya.

Baca Juga: Dapat Berpengaruh pada Kesehatan Mental, Ini Pentingnya Desain Interior dalam Ruangan

Bursa saham regional Asia sore ini Rakyatnesia lain indeks Nikkei menguat 34,70 poin atau 0,12 persen ke 29.157,90, indeks Hang Seng menguat 39,24 poin atau 0,20 persen ke 19.933,81, dan indeks Strait Times melemah 9,06 poin atau 0,28 persen ke 3.279,57.

Dikutip dari Jawa Pos

Sukisno

Jurnalis Utama Rakyatnesia.com Dan Sudah di dunia jurnalistik selama lebih dari 30 tahun. Tulisan berita bojonegoro umum, Review, dan profil sudah bukan hal asing lagi, Lugas dengan Fakta.

Related Articles

Back to top button