Densus 88 Sebut Pelaku Penembakan Kantor MUI Pusat Bukan Jaringan Teroris , Kabar Indonesia
Rakyatnesia – Densus 88 Sebut Pelaku Penembakan Kantor MUI Pusat Bukan Jaringan Teroris Pencarian perihal Berita Nasional di dunia online kian banyak dikerjakan masyarakat Indonesia, meski sebetulnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.
[quads id=10]
Pada Tulisan Densus 88 Sebut Pelaku Penembakan Kantor MUI Pusat Bukan Jaringan Teroris ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian sistem penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget memperhatikan atau membacanya. Jika anda senang dengan berita ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.
[quads id=10]
Rakyatnesia.com – Densus 88 Antiteror memastikan, Mustopa NR pelaku penembakan di Kantor MUI Pusat tidak terlibat dalam jaringan teroris.
Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menyatakan, dalam pendalaman kasus ini, pihaknya juga berkoordinasi dengan Densus 88 Antiteror.
Koordinasi dengan satuan berlambang burung hantu itu dilakukan untuk mengetahui apakah Mustopa NR terlibat jaringan terorisme atau tidak.
“Kita juga berkoordinasi dengan Detasemen Khusus 88 untuk memastikan apakah tersangka ini merupakan bagian daripada jaringan terorisme,” ujarnya, Selasa (2/5).
Baca Juga: Usai Insiden Penembakan, Kantor MUI Beraktivitas Seperti Biasa, Wasekjen Bilang Tak Ada yang Perlu Ditakutkan
Hasilnya, berdasarkan penyelidikan Densus 88 Antiteror, Mustopa NR tidak termasuk dalam jaringan teror. Selain itu, penembakan di Kantor MUI yang dilakukan juga merupakan aksi teror lone wolf.
“Hasil penyelidikan Densus bahwa tersangka tidak termasuk dalam jaringan teror. Bukan merupakan wujud daripada teror lone wolf,” beber Hengki seperti dikutip PojokSatu (Jawa Pos Group).
Hengki juga memastikan bahwa Mustopa NR juga bukan bagian atau terlibat dalam pemilihan anggota baru jaringan kelompok ideologi agama ekstrem.
“(Pelaku) juga tidak terkooptasi dengan ideologi agama yang ekstrim,” jelasnya.
Baca Juga: Kominfo Pastikan Infrastruktur Digital Penunjang KTT ASEAN di Labuan Bajo Siap Digunakan
Hengki juga mengungkap motif pelaku penembakan di Kantor MUI Pusat yang dilakukan warga Desa Sukajaya, Kecamatan Kedongdong, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung itu.
“Dari alat bukti yang ada tulisan-tulisan, yang pertama, motif sementara bahwa yang bersangkutan ini ingin mendapatkan pengakuan sebagai wakil nabi,” kata dia.
Dalam surat tersebut, salah satunya tertulis bahwa Mustopa berpegang pada hadist bahwa di akhir zaman hanya akan ada 73 golongan dalam Islam.
“Dan hanya ada 1 golongan yang diakui, dan itu adalah ‘saya sebagai Wakil tuhan’,” bebernya.
Dikutip dari Jawa Pos