Setelah di Jeneponto, Kini Anggota Polres Merauke Jadi Korban Pengeroyokan , Kabar Indonesia
Rakyatnesia – Setelah di Jeneponto, Kini Anggota Polres Merauke Jadi Korban Pengeroyokan Pencarian seputar Berita Nasional di dunia maya kian banyak dijalankan masyarakat Indonesia, meski hakekatnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.
[quads id=10]
Pada artikel Setelah di Jeneponto, Kini Anggota Polres Merauke Jadi Korban Pengeroyokan ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian sistem penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget memperhatikan atau membacanya. Jika anda senang dengan berita ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.
[quads id=10]
Diduga Melibatkan Oknum TNI
Rakyatnesia.com – Kekerasan yang melibatkan anggota TNI dan Polri kembali terjadi. Di Merauke, kemarin (30/4) terjadi pengeroyokan terhadap dua anggota Polres Merauke, Bripda Irawan Alamsyah dan Bripda Isak Tandibua, yang diduga dilakukan oknum TNI.
Kabidhumas Polda Papua Kombespol Ignatius Benny membenarkan adanya pengeroyokan terhadap dua anggota kepolisian. Awalnya, kedua korban mengendarai sepeda motor dan berhenti di lampu merah di Jalan Spadem, Distrik Merauke, Kabupaten Merauke, Papua Selatan. ”Saat itu bertemu pelaku yang langsung memukul dan mengeroyok,” paparnya.
Jumlah pelaku sekitar sepuluh orang. Bripda Irawan dan Bripda Isak tidak bisa melawan. Akibatnya, mereka mengalami luka di sekujur tubuh.
Baca Juga: Penyerangan Mapolres Jeneponto Diduga Terkait Pengeroyokan Dua Anggota TNI
Menurut Benny, saat kejadian, korban diketahui mengenakan seragam kepolisian. ”Kalau masyarakat biasa mungkin tidak akan menyerang,” ujarnya. Ada dugaan bahwa pelaku merupakan oknum dari TNI.
Saat ini petugas sedang menyelidiki kasus pengeroyokan tersebut. ”Kami berharap kejadian ini tidak terhubung dengan kejadian di Jeneponto dan Kupang,” terangnya. Sebagaimana diketahui, beberapa hari terakhir terjadi kekerasan yang diduga melibatkan personel dari kedua institusi (lihat grafis).
Sementara itu, Kodam XVII/Cenderawasih yang membawahkan Detasemen Zeni Tempur 11/Mit Amin belum mengomentari peristiwa tersebut. Namun, Mabes TNI telah menyampaikan keterangan resmi berkenaan dengan kasus-kasus bentrok Rakyatnesia oknum TNI dan Polri.
Menurut Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda TNI Julius Widjojono, Puspom TNI sudah bekerja menangani kasus-kasus tersebut. Peristiwa-peristiwa itu diinvestigasi oleh Puspom TNI, Pom Angkatan, serta Divpropam Polri. ”Berita atau pernyataan yang bukan bersumber dari Pom TNI adalah tidak benar,” tegasnya.
Karena itu, Julius meminta semua pihak bersabar dan tidak mengeluarkan pernyataan yang dapat memperkeruh keadaan. ”Biarkanlah tim investigasi bekerja secara profesional sehingga kasusnya bisa diungkap secara objektif dan diselesaikan dengan sebaik-baiknya,” katanya.
Sementara itu, Ketua Dewan Nasional SETARA Institute Hendardi mengaku heran dengan berulangnya kejadian kekerasan yang diduga melibatkan oknum TNI dan Polri beberapa hari terakhir. Kekerasan yang diduga melibatkan oknum dari dua institusi itu harus dihentikan. (syn/idr/c6/fal)
Dikutip dari Jawa Pos