Nasional

Cegah Anggota Polisi Stres, Kompolnas Sarankan Psikolog Tersedia di Tingkat Polres , Kabar Indonesia

Rakyatnesia – Cegah Anggota Polisi Stres, Kompolnas Sarankan Psikolog Tersedia di Tingkat Polres Pencarian seputar Berita Nasional di dunia maya kian banyak dikerjakan masyarakat Indonesia, sedangkan sesungguhnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.

[quads id=10]

Pada Tulisan Cegah Anggota Polisi Stres, Kompolnas Sarankan Psikolog Tersedia di Tingkat Polres ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian cara penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget memandang atau membacanya. Jika anda senang dengan berita ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.

[quads id=10]

 

Rakyatnesia.com – Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti menyarankan kepada Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo agar menyediakan psikolog untuk konseling di tiap-tiap kepolisian resort (polres). 

“Setahu saya psikolog masih belum ada di level polres,” kata Poengky, dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu.

Menurut Poengky, penyediaan psikolog di level polres penting, mengingat beban kerja anggota di wilayah memiliki tingkat stres yang tinggi.

Hal ini, kata Poengky, untuk mencegah prilaku bunuh diri yang dilakukan oleh anggota polisi. Seperti, kejadian tewasnya Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur AKBP Buddy Alfirts Towolio yang diduga bunuh diri di rel kereta Stasiun Jatinegara.

Poengky menyebut, sepanjang 2023 dirinya mencatat ada empat kasus dugaan polisi bunuh diri, yakni di Samosir, Gorontalo, Banten dan Jakarta.

“Kami turut berduka cita atas meninggalnya AKBP Buddy,” kata Poengky.

Poengky menuturkan, dari pengamatan yang ia lakukan, pelaku bunuh diri yang merupakan anggota Polri rata-rata adalah bintara, dengan motif bunuh diri bermacam-macam, ada yang khawatir karena tersangkut kasus pidana, ada yang depresi karena masalah pribadi, ada yang bunuh diri karena faktor ekonomi, dan lain-lain.

Menurut aktivis HAM ini, para bintara jumlahnya terbanyak di Polri, yang dalam melaksanakan tugas-tugasnya dipimpin oleh perwira.

Kemudian, pendidikan mental di Polri ada perbedaan Rakyatnesia perwira dan bintara. Untuk perwira lebih dikhususkan pada leadership (kepemimpinan), sedangkan Bintara pada pekerja.

“Kami melihat bahwa polisi juga manusia biasa yang mempunyai beragam masalah dalam kehidupannya,” ujar Poengky.

Oleh karenanya, sambung dia, sangat penting bagi pimpinan kepolisian untuk memperhatikan tidak hanya fisik/jasmani anggota, melainkan juga perlu merawat mental/psikis anggota.

Tidak hanya itu, penting juga pemeriksaan rutin fisik dan psikologi, serta menyediakan tempat konseling bagi anggota Polri.

“Apalagi bagi mereka yang dalam melakukan tugasnya harus menghadapi tekanan tinggi, misalnya harus menghadapi para pelaku kejahatan, dan sebagainya,” papar Poengky.

Dikutip dari Jawa Pos

Sukisno

Jurnalis Utama Rakyatnesia.com Dan Sudah di dunia jurnalistik selama lebih dari 30 tahun. Tulisan berita bojonegoro umum, Review, dan profil sudah bukan hal asing lagi, Lugas dengan Fakta.

Related Articles

Back to top button