Anak-Anak Muda yang Peduli dan Mau Beraksi untuk Lingkungan Hidup , Kabar Indonesia
Rakyatnesia – Anak-Anak Muda yang Peduli dan Mau Beraksi untuk Lingkungan Hidup Pencarian seputar Berita Nasional di dunia maya kian banyak dijalankan masyarakat Indonesia, meski sebetulnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.
[quads id=10]
Pada artikel Anak-Anak Muda yang Peduli dan Mau Beraksi untuk Lingkungan Hidup ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian cara penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget memperhatikan atau membacanya. Jika anda senang dengan berita ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.
[quads id=10]
Kenapa Pada Buang Daleman ke Sungai?
Warga Kalangsari selalu menjadi korban banjir tiap musim hujan tiba. Air sungai meluap karena sampah. Kondisi itu membuat kaum mudanya gerah. Kini terjun ke sungai dan membebaskannya dari sampah menjadi jalan ninja mereka untuk mengubah nasib.
AIR Sungai Cisalim nyaris tidak terlihat karena tertutup sampah. Dari tahun ke tahun, Muhammad Rifqi Azkia terpaksa menyaksikan pemandangan seperti itu dengan miris. Hatinya menjadi masygul tiap memasuki musim hujan. Jika hujannya deras, air sungai pasti meluap. Kebanjiranlah desa yang terletak di Kecamatan Cipedes, Kabupaten Tasikmalaya, tersebut. ”Sampah di Sungai Cisalim itu harus dibasmi,” ucap Rifqi kepada Jawa Pos beberapa waktu lalu.
Membebaskan sungai dari sampah, menurut Rifqi, adalah satu-satunya cara untuk mengakhiri banjir yang selalu melanda desanya pada musim hujan. Pergumulan dalam diri Rifqi itu juga terungkap dalam percakapan di warung-warung kopi. Para pemuda sepantaran Rifqi rupanya resah dengan kondisi tersebut.
Mereka tahu bahwa membersihkan sungai adalah solusi terbaik. Namun, mereka tidak tahu bagaimana memulainya. Apalagi, sungai yang disesaki sampah itu juga menguarkan aroma yang tidak sedap.
Sampai suatu ketika, obrolan di warung kopi dihebohkan kiprah sekelompok pemuda yang membersihkan sungai dengan alat seadanya. Aksi anak-anak muda itu viral di media sosial (medsos). Sadar bahwa kelompok yang populer tersebut beranggota anak-anak muda seusia mereka, semangat para pemuda Kalangsari pun tersulut.
Rifqi dan teman-temannya lalu membentuk kelompok yang sama. Kelompok pencinta lingkungan itu lantas menamakan diri sebagai Kalangsari Pride. Mereka menyatukan visi misi dan terus meneguhkan hati untuk memulai gerakan bersih-bersih sungai tersebut. Rifqi mengatakan bahwa Kalangsari Pride terbentuk pada 27 November 2022.
”Sebelas orang anggotanya,” ungkap Rifqi tentang kelompok pemuda yang menyasar Sungai Cisalim sebagai target utama itu. Selain Rifqi, ada sepuluh pemuda lainnya. Mereka adalah Angga Anugerah, Ichsan Nurul Haq, Ryan Herdiana, Diki Hermawan, Toni Nurohman, Anwar Saeful Millah, Candra Nugraha, Zahran Median, Muhammad Dalfa, dan Asep Asrul Saepul Mikdar.
”Dengan alat seadanya, kami turun ke sungai,” ucap Rifqi.
Selama beberapa waktu, Kalangsari Pride fokus membersihkan Sungai Cisalim dari sampah. Kelompok anak muda berusia 15 sampai 22 tahun itu berswadaya dan berswadana demi menanggalkan status korban banjir. Selain nyali, mereka juga patungan untuk membiayai aksi bersih-bersih tersebut. ”Kalau gak salah, patungan pertama terkumpul Rp 100 ribu. Cukup untuk beli kantong sampah,” jelas pemuda 22 tahun itu.
Sekali beraksi, Kalangsari Pride membutuhkan waktu sekitar empat jam. Biasanya Rifqi dan teman-temannya mulai nyemplung sungai pada pukul 08.00 WIB. Mereka baru mentas dari sungai sekitar pukul 12.00. Dalam aksi mereka, Kalangsari Pride bisa mengumpulkan puluhan sampai ratusan kantong sampah dari sungai.
SWADANA: Anggota Kalangsari Pride memasukkan sampah yang menyesaki sungia ke dalam kantong plastik. Mereka membeli sendiri kantong-kantong itu dari uang hasil patungan anggota. (DOKUMENTASI KALANGSARI )
Setelah itu, Rifqi dan teman-temannya bergantian memindahkan kantong-kantong sampah tersebut dari area sekitar sungai ke tempat penampungan sementara (TPS) terdekat. ”Kami mondar-mandir membawa sampah pakai motor,” ujarnya. Jika sampah yang terkumpul mencapai ratusan kantong, anggota Kalangsari Pride harus berkali-kali mengangkut sampah ke TPS.
Kepada Jawa Pos, para pemuda Kalangsari itu mengatakan bahwa pengalaman bersih-bersih sungai kali pertamalah yang paling melelahkan. Bahkan, mereka mengaku sampai kehabisan tenaga. ”Lelah banget yang pertama itu,” ungkap Rifqi.
Dikutip dari Jawa Pos