Nasional

Rekening Diblokir, Gudang BBM Milik AKBP Achiruddin Hasibuan Digeledah , Kabar Indonesia

Rakyatnesia – Rekening Diblokir, Gudang BBM Milik AKBP Achiruddin Hasibuan Digeledah Pencarian perihal Berita Nasional di dunia online kian banyak dilaksanakan masyarakat Indonesia, meski sesungguhnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.

[quads id=10]

Pada artikel Rekening Diblokir, Gudang BBM Milik AKBP Achiruddin Hasibuan Digeledah ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian sistem penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget mengamati atau membacanya. Jika anda suka dengan berita ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.

[quads id=10]

Rakyatnesia.com – Viralnya kasus penganiayaan Ken Admiral, mahasiswa asal Medan yang kuliah di Inggris, mendapat perhatian khusus dari Mabes Polri dan pemerintah pusat.

Bahkan, Menko Pulhukam Mahfud MD sampai mengirim tim khusus ke Sumatera Utara (Sumut) untuk memantau kasus tersebut.

Perhatian khusus itu bukan tanpa alasan. Sebab, pelaku penganiayaan, yakni Aditya Hasibuan, adalah anak petinggi Polda Sumut, AKBP Achiruddin Hasibuan. AKBP Achiruddin sendiri kini telah dinonaktifkan dari jabatannya sebagai Kabagbinops Direktorat Narkoba Polda Sumut. Bukan itu saja. Achiruddin juga telah ditahan dalam status penempatan khusus (patsus). Sedangkan Aditya telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.

”Saya apresiasi kepada Pak Panca, Kapolda Sumatera Utara, karena sudah mengambil langkah-langkah,” ujar Mahfud MD kemarin.

Dia menjelaskan, tim yang dikirim ke Sumut bertugas memantau penanganan kasus yang menjadi perhatian publik itu. Mahfud menegaskan, pihaknya mendukung proses hukum yang sudah berjalan. Termasuk keputusan polisi menahan pelaku.

Sementara itu, harta kekayaan AKBP Achiruddin mendapat sorotan. Di media sosial, muncul sejumlah foto Achiruddin mengendarai motor gede. Ada pula foto mobil Rubicon yang terparkir di rumah Achiruddin. Selain itu, ada foto gudang yang diduga tempat pengoplosan solar. Lokasinya berdekatan dengan rumah milik AKBP Achiruddin. Gudang itu diduga milik Achiruddin.

Dalam laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) KPK yang diisi Achiruddin pada 2022, tertulis jumlah kekayaannya. Dia mencantumkan harta sebesar Rp 467.548.644. Perinciannya, harta berupa tanah dan bangunan senilai Rp 46.330.000, mobil Fortuner keluaran 2006 senilai Rp 370 juta, kas dan setara sebesar Rp 51.218.644, serta tidak memiliki utang. Tetapi, moge yang kerap dipamerkannya di medsos tidak dicantumkan. Begitu juga dengan Rubicon.

Baca Juga: Putranya Dianiaya Anak AKBP Achiruddin, Ibu: Tak Ada Kata Damai, Seperti Binatang Anakku Itu Dipijak-pijak

Kemarin, jajaran Polda Sumut menggeledah sebuah gudang yang diduga milik Achiruddin. Gudang itu ditengarai menjadi tempat solar oplosan. Saat dikonfirmasi Sumut Pos Kamis (27/4), Kabidhumas Polda Sumut Kombespol Hadi Wahyudi membenarkan adanya penggeledahan gudang solar yang diduga milik Achiruddin. Penggeledahan dilakukan oleh penyidik Subdit IV/Tipidter Ditreskrimsus Polda Sumut. tempat gudang itu berada di Jalan Karya Dalam/Sinumba Raya, Lingkungan X, Kelurahan Helvetia Timur, Kecamatan Medan Helvetia. Tidak jauh dari kediaman Achiruddin.

’’Penggeledahan atau pengecekan isi gudang dipimpin Kasubdit IV/Tipidter Ditreskrimsus Polda Sumut, Kompol Jerico Tampati bersama pihak Pertamina,’’ katanya.

Dalam penggeledahan itu, ditemukan tiga tangki berukuran besar, dua motor sport, dan satu mobil boks. Namun, tidak ada aktivitas pekerja di dalam gudang itu. ’’Penggeledahan itu hanya ambil dokumentasi saja untuk mengetahui isinya dan menyesuaikan dengan informasi yang disampaikan masyarakat,’’ ujarnya.

Sebagaimana diberitakan, kasus ini bermula dari penganiayaan yang dilakukan Aditya Hasibuan, 19, pada 22 Desember 2022 lalu. Korbannya bernama Ken Admiral, mahasiswa asal Medan yang kuliah di University of Manchester, Inggris. Ironisnya, aksi penganiayaan itu berlangsung di depan AKBP Achiruddin. Gara-gara membiarkan aksi penganiayaan tersebut, karier AKBP Achiruddin kini berakhir.

Pada bagian lain, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) memutuskan memblokir rekening Achiruddin dan anaknya, Aditya. Sebab, mereka mengindikasikan terjadi tindak pidana pencucian uang (TPPU).

Menurut Koordinator Kelompok Kehumasan PPATK Natsir Kongah, terdapat dua rekening yang diblokir dengan nilai mencapai puluhan miliar rupiah. ’’Benar (diblokir). Dari dua rekening yang diblokir, nilainya puluhan miliar,’’ kata Natsir dikutip dari Rakyatnesia, Kamis (27/4). (syn/idr/gus/dwi/c17/oni)

Dikutip dari Jawa Pos

Sukisno

Jurnalis Utama Rakyatnesia.com Dan Sudah di dunia jurnalistik selama lebih dari 30 tahun. Tulisan berita bojonegoro umum, Review, dan profil sudah bukan hal asing lagi, Lugas dengan Fakta.

Related Articles

Back to top button