Muhammadiyah Desak Peneliti BRIN AP Hasanuddin Meminta Maaf , Kabar Indonesia
Rakyatnesia – Muhammadiyah Desak Peneliti BRIN AP Hasanuddin Meminta Maaf Pencarian perihal Berita Nasional di dunia maya kian banyak dilaksanakan masyarakat Indonesia, walaupun hakekatnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.
[quads id=10]
Pada Tulisan Muhammadiyah Desak Peneliti BRIN AP Hasanuddin Meminta Maaf ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian sistem penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget memandang atau membacanya. Jika anda suka dengan info ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.
[quads id=10]
Wakil Ketua LPSK ini menyebut, pernyataan AP Hasanuddin sama saja sudah melanggar Pancasila. Sebab, Indonesia sebagai bangsa multikultural memberikan kebebasan untuk setiap warga negaranya menganut kepercayaan masing-masing.
“Ujarannya tersebut diduga kuat adalah pelanggaran terhadap Pancasila, konstitusi, UU, dan HAM, sekaligus pengingkaran terhadap sejarah bangsanya sendiri, Indonesia sebagai bangsa multikuktur,” cetus Manager.
Oleh karena itu, negara harus hadir menghormati, melindungi dan memenuhi hak atas kemerdekaan warga negara untuk beribadah sesuai dengan agama dan keyakinannya.
“Sebagai seorang peniliti, tuturnya tersebut nyata-nyata ahistoris dan melawan sunnatullah. Mengingkari sejarah bangsanya sendiri sebagai bangsa yang multikuktur,” sesal Manager.
Manager meminta AP Hasanuddin segera menyampaikan permintaan maaf
kepada publik. Serta berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.
Namun, jika tidak menyesalkan pernyataannya, Manager minta aparat kepolisian segera memproses hukum untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya dihadapan hukum. Hal ini penting, untuk memberikan efek jera agar peristiwa serupa tak lagi terulang.
“BRIN agar memproses yang bersangkutan dan memberikan sanksi sesuai peraturan yang berlaku demi mengembalikan nama baik profesi Peneliti dan lembaga BRIN,” pungkasnya.
Awalnya, Thomas berkomentar bahwa Muhamamdiyah sudah tidak taat pada keputusan Pemerintah, karena menetapkan Hari Raya Idul Fitri 1444 H berbeda dengan penetapan Pemerintah. Komentar Thomas itu dibalas oleh akun AP Hasanuddin dengan nada sinis dan mengancam.
Beberapa komentar yang diunggah oleh AP Hasanuddin terkait perbedaan itu pun ramai di media sosial.
Kemudian, AP Hasanuddin juga menulis komentar balasan atas unggahan akun Ahmad Fuazan S.
“Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan!!! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat pergaduhan kalian!!!” tulis AP Hasanuddin dengan huruf besar semua.
Dikutip dari Jawa Pos