News

Satgas Covid-19 Bali Catat Rata-Rata 12 Kasus Selama Masa Lebaran , Kabar Terkini

Rakyatnesia – Satgas Covid-19 Bali Catat Rata-Rata 12 Kasus Selama Masa Lebaran Pencarian seputar Berita Nasional di dunia online kian banyak dikerjakan masyarakat Indonesia, meski sebetulnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.

[quads id=10]

Pada artikel Satgas Covid-19 Bali Catat Rata-Rata 12 Kasus Selama Masa Lebaran ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian sistem penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget mengamati atau membacanya. Jika anda senang dengan berita ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.

[quads id=10]

Rakyatnesia.com–Satgas Penanganan Covid-19 di Bali mencatat selama musim Lebaran dari 19-25 April rata-rata dideteksi 12 kasus terkonfirmasi per hari.

”Pergerakan kasus Covid-19 selama arus mudik cuti bersama masih terkendali. Rata-rata kasus konfirmasi 12 orang, sembuh enam orang, meninggal nol,” kata Kasatgas Penanganan Covid-19 Made Rentin seperti dilansir dari Rakyatnesia di Denpasar, Selasa (25/4).

Dia menyatakan, tak ada lonjakan tajam selama sepekan ini juga dipengaruhi capaian vaksinasi Covid-19. Yakni vaksin pertama 105,19 persen, kedua 97,73 persen, dan penguat 75,71 persen.

Berdasar catatan pergerakan Covid-19 di Pulau Dewata, sempat terjadi kenaikan kasus, pada Sabtu (22/4), tepat pada Idul Fitri 1444 Hijriah, yaitu 21 kasus dari hari sebelumnya 12 kasus.

Saat itu, tercatat enam kasus dari warga negara asing dan 15 kasus dari warga negara Indonesia. Namun, diklarifikasi Rentin, 10 kasus terjadi di luar Bali.

”Setelah dilakukan tracing oleh kabupaten/kota, ternyata 10 kasus tersebut mereka ada di luar Bali. Mengapa kasus tersebut masuk Bali, karena pada saat masuk ke sistem, alamat orang yang terkonfirmasi Covid-19 mungkin dimasukkan alamat Bali, bukan domisili saat dilakukan pemeriksaan,” terang Made Rentin.

Tidak adanya kenaikan kasus yang tajam juga terlihat dari keterisian ranjang RS. Dari kapasitas ICU 145 ranjang hanya terisi rata-rata lima orang dan kapasitas non-ICU dari 1.463 bed terisi 10 orang.

Memasuki arus balik, Pemprov Bali mengantisipasi masuknya varian baru Covid-19 yang dikenal dengan Arcturus. Saat ini dua kasus terkonfirmasi di DKI Jakarta.

Rentin menjelaskan, gejala pada subvarian Omicron XBB.1.16 itu hampir sama dengan varian lain. Yakni demam, batuk, pilek, nyeri sendi, sakit kepala, dan ditambah konjungtivis atau peradangan selaput mata.

”Informasi dari Dinas Kesehatan Bali, untuk antisipasi varian baru tersebut seluruh dinkes kabupaten/kota bersama RS, puskesmas dan laboratorium pemeriksa selalu siaga bila ada kenaikan kasus termasuk bila ada varian baru dari Covid-19,” ujar Made Rentin.

Satgas Covid-19 Bali mengimbau pemudik arus balik agar selain memperhatikan keselamatan di jalan juga memperhatikan kondisi tubuh dalam keadaan sehat tanpa gejala penyakit atau indikasi Covid-19.

”Gunakan masker jika merasa kondisi tubuh tidak fit dan lanjut lakukan tes cepat mandiri, kemudian vaksin terbukti efektif, lengkapi diri dengan vaksinasi untuk jaga diri dari penularan dan terpapar lebih parah,” ucap Made Rentin.

Rentin juga menekankan meskipun PPKM telah dicabut Covid-19 masih ada dan berpotensi meningkat, sehingga diimbau untuk melakukan perilaku hidup bersih sehat.

 

Dikutip dari Jawa Pos

Sukisno

Jurnalis Utama Rakyatnesia.com Dan Sudah di dunia jurnalistik selama lebih dari 30 tahun. Tulisan berita bojonegoro umum, Review, dan profil sudah bukan hal asing lagi, Lugas dengan Fakta.

Related Articles

Back to top button