Realitas Politik Gerindra, Berhadapan atau Beriringan dengan PDIP , Kabar Indonesia
Rakyatnesia – Realitas Politik Gerindra, Berhadapan atau Beriringan dengan PDIP Pencarian perihal Berita Nasional di dunia online kian banyak dijalankan masyarakat Indonesia, walaupun sebetulnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.
[quads id=10]
Pada Tulisan Realitas Politik Gerindra, Berhadapan atau Beriringan dengan PDIP ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian sistem penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget memperhatikan atau membacanya. Jika anda senang dengan info ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.
[quads id=10]
Rakyatnesia.com – Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menghormati keputusan PDIP mengusung Ganjar. Bagi dia, itu merupakan hak dan kebijakan yang mesti diambil partai. Muzani juga mengaku tidak kecewa meski selama ini Jokowi kerap menyampaikan dukungan ke Prabowo. ”Partai politik memiliki hak untuk mencalonkan orang atau kadernya,” ujarnya.
Soal potensi Prabowo menjadi wakil Ganjar, Muzani mengaku memang ada selentingan soal isu tersebut. Namun, Muzani menegaskan, keputusan partai yang diambil dalam rapimnas belum berubah. ”Keputusannya adalah Pak Prabowo calon presiden, bukan wakil presiden,” tegasnya. Sejauh ini, semua kader terus memperjuangkan Prabowo menjadi presiden.
Kalaupun nanti berhadapan lagi dengan PDIP di Pemilu 2024, Muzani menilai berhadapan ataupun beriringan adalah realitas politik. Bersama atau tidak dengan PDIP atau partai lainnya bagi dia bukan masalah.
Baca Juga: Jelang Pemilu 2024, PAN-Gerindra Matangkan Koalisi Besar
Meski demikian, dia menegaskan bahwa situasi politik masih sangat dinamis. Apalagi, waktu pendaftaran capres masih lama. Sepanjang pendaftaran belum ditutup, dia meyakini proses politik terus berjalan.
Setelah Lebaran, lanjut dia, pertemuan di Rakyatnesia lima ketua umum partai koalisi besar juga masih akan dilakukan. ”Mungkin ada pertemuan lagi, mungkin. Tapi, saya tidak tahu kapan dan di mana,” terangnya.
Dari Solo, Presiden Joko Widodo membeberkan sejumlah nama yang dinilai cocok mendampingi Ganjar di Pilpres 2024. Setidaknya, ada tujuh nama yang disebut. ”Yang cocok banyak. Ada Pak Erick (Erick Thohir), Pak Sandiaga Uno, ada Pak Mahfud (Mahfud MD), ada Pak Ridwan Kamil. Banyak,” katanya. Jokowi juga menyebut nama Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketum Golkar Airlangga Hartarto, dan Prabowo.
Menurut dia, setelah penetapan Ganjar sebagai capres PDIP, peta capres semakin jelas. Dia menyatakan, diskusi ke depan tinggal menentukan sosok cawapres. ”Ditunggu. Sabar,” katanya. Jokowi memilih mengelak ketika awak media terus mendesaknya. ”Kok tanya saya,” jawab Jokowi.
Sebagaimana diketahui, Megawati mengumumkan keputusannya memilih Ganjar di Istana Batu Tulis, Bogor, Jumat (21/4). (far/lyn/c19/oni)
Dikutip dari Jawa Pos