Jenazah Pratu Dwi Miftahul, Korban KKB Papua Disambut Ratusan Warga Di Babat, Lamongan

moch akbar fitrianto

Bagikan

Berita Lamongan – Suasana Duka tentu saja masih menggelayuti keluarga Besar TNI AL Dan Juga keluarga dari Seorang Pasukan TNI yang wafat yakni Dwi Miftahul Akhyar. Jenazah Prajurit TNI tersebut tiba dirumahnya Desa Sawo, Kec Babat, Kab Lamongan, pada MInggu 24 April.

Kedatangan abdi negara yang juga putra Lamongan itu mendapat sambutan dari ratusan warga sekitar. Terlihat banyak warga berdiri di kanan kiri jalan untuk mengiringi sebagai penghormatan terakhir kepada almarhum, mulai masuk Jalan Sumowiharjo hingga ke Masjid Al-Abror dan menuju rumah duka.

Begitu diturunkan dari mobil jenazah di Jalan Sumowiharjo RT 03/RW 10 Kelurahan/Kecamatan Babat, jenazah disambut Komandan Pasukan Marinir (Danpasmar ) 2 Surabaya, Brigjen Marinir Suherlan, Minggu (24/4/2022).

Jenazah prajurit TNI yang gugur dalam tugas negara melawan gerombolan separatis, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) itu, tiba di Kecamatan Babat pukul 16.00 WIB. Jenazah langsung dibawa ke Masjid Jami’ Al-Abror Sawo yang berjarak 400 meter dari rumah orangtuanya, untuk dishalati.

Kemudian jenazah pahlawan negara itu dibawa kembali masuk ke mobil jenazah yang disiapkan kesatuannya, dan dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan sebelum dimakamkan setelah shalat Tarawih berjamaah.

Jenazah diturunkan dari kendaraan untuk disemayamkan di ruang tamu rumah kediaman orangtuanya. “Rencana dimakamkan setelah salat tarawih,” kata orangtua almarhum, Sartono kepada SURYA, Minggu (24/4/2022).

Ramainya kehadiran masyarakat itu bisa dimaklumi, karena semasa hidupnya, almarhum dikenal sebagai pribadi yang baik, santun dan selalu suka menolong. Meski diwarnai haru, namun beberapa orang mengaku ada kebanggaan bahwa ada warga mereka yang gugur sebagai pahlawan.

Sementara Danpasmar 2, Brigjen Marinir Suherlan kepada wartawan mengatakan, pihaknya bersama rekan-rekan almarhum telah mengantarkan mulai perjalanan dari Timika dengan lama perjalanan sekitar 8 jam. “Dan sampai di Surabaya sekitar pukul 14.40 WIB, ” kata Suherlan.

Suherlan juga mendoakan perjuangan almarhum tidak sia-sia. Dan apa yang dilakukan juga menjadi ladang amal ibadah bagi almarhum. Ia menuturkan, dalam rapor kesatuan, Miftahul adalah prajurit baik, penuh dedikasi dan di akhir hayatnya gugur sebagai syuhada.

Dan penghormatan atas dedikasi Miftahul diberikan negara dengan kenaikan pangkat 1 tingkat yaitu menjadi Praka, dari sebelumnya Pratu. “Termasuk juga nanti hak-haknya akan diberikan. Saya mewakili negara untuk keluarga almarhum,” tegasnya.

Ia dan rekan-rekan almarhum juga meyakini bahwa sang prajurit gugur di hari yang baik, yakni Jumat. ” Ini adalah putra kebanggaan keluarga dan kebanggaan kita semua, semoga keluarga tabah menghadapi cobaan dari Yang Maha Kuasa ini,” pungkasnya.

Bagikan

Also Read