Seorang Kakek Asal Bancer Ngraho, Ditemukan Tewas di Pinggir Hutan

Sukisno

Bagikan

BOJONEGORO (RAKYAT INDEPENDEN)- Parmun (70), seorang kakek asal Dusun Kedungdowo, Desa Bancer, RT 014, RW 005, Kecamatan Ngraho, Kabupaten Bojonegoro, Jatim, yang ditemukan tewas di pinggir hutan, Senin (23/4/2018) sekira pukul 06:30 wib.

Korban ditemukan meninggal dunia di tegalan tepatnya ada di pinggir hutan Petak 11b, RPH Tinggang, BKPH Tegaron, KPH Padangan, turut wilayah hukum Desa Pengkol, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur.

Kronologi kejadian itu bermula saat Minggu (22/4/2018) siang, korban keluar rumah dengan tujuan ke sawah garapannya yang berada di pinggir hutan, jaraknya kurang lebih sejauh 5 (lima) kilometer dari rumahnya, dengan cara berjalan kaki.

Marinten yang juga isteri korban merasa kuwatir karena hingga magrib, korban masih belum pulang, sehingga isterinya memberitahu cucu menantunya yang bernama Supriyanto (35), untuk melakukan pencarian.

Kemudian keluarga korban bersama warga sekitar berupaya melakukan pencarian, namun hingga tengah malam korban masih belum juga diketemukan. Selanjutnya percarian dilanjutkan Senin (23/4/2018) pagi dan sekira pukul 06:30 wib.

Dalam pencarian itu, cucu menantu korban yang bernama Supriyanto (35), menemukan korban dalam keadaan tergeletak di tanah dengan kondisi habis kehujanan. Diduga saat ditemukan korban masih hidup, namun dalam keadaan tidak sadarkan diri.

Kemudian, saksi Supriyanto segera kembali ke rumah untuk meminta bantuan pada para tetangganya. Kurang lebih 30 menit berikutnya, para tetangga bersama perangkat desa setempat, sudah sampai di lokasi kejadian untuk membantu melakukan evakuasi korban. Hanya saja, saat bantuan datang, korban diketahui sudah dalam keadaan meninggal dunia.

Kapolsek Tambakrejo AKP M. Mochtarom,SH, kepada para awak media membenarkan jika telah menerima laporan warga di wilayahnya yang ditemukan tergeletak di tegalan dalam kondisi telah meninggal dunia.

Menerima laporan tersebut, Kapolsek bersama anggota langsung segera mendatangi lokasi kejadian guna melakukan identifikasi dan olah TKP serta menanyai saksi-saksi. Dari hasil identifikasi, diketahui ciri-ciri mayat, panjang mayat 170 sentimeter dengan kulit warna sawoh matang.

“Korban meninggal dunia dalam kondisi gigi menggigit dan pakaian yang dikenakan basah akibat kehujanan pada malam sebelumnya,” tegas Kapolsek Tambakrejo AKP M. Mochtarom.

Dari hasil pemeriksaan medis yang dilakukan oleh Tim Medis dari Puskesmas Ngraho yang diketuai oleh dokter Ahmad Reza. Dari pemriksaan tersebut tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan pada tubuh korban.

Menurut keterangan istri dan keluarganya, korban sudah lama mederita sakit kepala yang sering kambuh.

“Diduga penyebab kematian korban adalah faktor usia korban yang sudah senja dan dimungkinkan korban kedinginan akibat kehujanan semalaman dan tidak ada yang menolongnya,” terang Kapolsek.

Setelah selesai dilakukan olah TKP, jenazah korban dievakuasi ke rumah duka. Atas terjadinya peristiwa tersebut, ahli waris korban menerima sebagai musibah dan meminta untuk tidak dilakukan otopsi, yang dinyatakan dengan membuat surat pernyataan yang disaksikan oleh perangkat desa setempat.

“Selanjunya, jenazah korban diserahkan kepada keluarganya untuk segera dilakukan proses pemakaman,” pungkasnya.

**(Yanto/Red).

Bagikan

Also Read

Tinggalkan komentar