8 Kilogram Bubuk Petasan Meledak, 13 Rumah hancur, 1 Orang Alami Luka-luka , Kabar Indonesia
Rakyatnesia – 8 Kilogram Bubuk Petasan Meledak, 13 Rumah hancur, 1 Orang Alami Luka-luka Pencarian perihal Berita Nasional di dunia maya kian banyak dijalankan masyarakat Indonesia, walaupun sesungguhnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.
[quads id=10]
Pada Tulisan 8 Kilogram Bubuk Petasan Meledak, 13 Rumah hancur, 1 Orang Alami Luka-luka ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian cara penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget memandang atau membacanya. Jika anda suka dengan info ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.
[quads id=10]
Rakyatnesia.com – Ledakan besar terjadi akibat bubuk mercon di Desa Jebengsari, Salaman, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah pada Rabu (19/4), sekitar pukul 21.00 WIB. Akibatnya belasan rumah hancur dan satu korban mengalami luka lecet bagian kaki.
Kapolresta Magelang Kombes Pol Ruruh Wicaksono, menyebutkan sedikitnya 13 rumah hancur, 12 rumah di antaranya hancur ringan dan satu rumah hancur berat milik EBW,33, yang merupakan pemilik bubuk mercon.
Ia menjelaskan saat terjadi ledakan EBW tidak ada di rumah, sedangkan istri dan anaknya tengah memasak mi. EBW meninggalkan rumah setelah maghrib.
“Saat ini EBW sudah diamankan di Polsek Salaman dan yang bersangkutan mengakui membuat bahan-bahan petasan ,” kata Ruruh di Magelang, dikutip dari Rakyatnesia Kamis (20/4).
Baca Juga: Main Petasan, Rumah Warga Surabaya Terbakar
Menurut Ruruh, bahan petasan tersebut diracik di tempat lain dan dibawa ke rumah sudah menjadi racikan.
Tim Jibom Gegana Polda Jateng sudah turun ke tempat kejadian perkara kemudian melakukan sterilisasi dan dalam olah TKP ditemukan titik ledakan.
Ketika ditanyakan pada EBW, katanya, yang bersangkutan memang mengakui meletakkan bubuk petasan kurang lebih delapan kilogram.
Dalam olah TKP juga ditemukan satu karung petasan jadi yang sudah ada sumbu ukuran kecil dan petasan jadi dalam satu kardus dan tas keresek.
Berdasarkan keterangan EBW, dia meletakkan bubuk petasan yang sudah jadi di balik tembok bagian belakang.
Ia menuturkan yang berangkutan membeli bahan petasan secara daring kemudian diracik sendiri di tempat lain.
Dansat Brimob Polda Jateng Kombes Pol Yopie Indra Prasetya menjelaskan bahan petasan ini memang kondisinya tidak stabil, mudah sekali terpicu untuk meledak, baik terkena getaran atau jatuh, apalagi terkena api.
“Untuk kejadian ini masih kami cek lagi, ini pemicunya apa tetapi perlu diketahui memang pembuat petasan ini tidak stabil sehingga kami harapkan jangan lagi masyarakat berusaha untuk meracik membuat bahan petasan karena sangat berbahaya,” kayanya.Â
Dikutip dari Jawa Pos