Nasional

Tak Pakai Bumbu Indonesia, Katering Haji Bisa Disanksi , Kabar Indonesia

Rakyatnesia – Tak Pakai Bumbu Indonesia, Katering Haji Bisa Disanksi Pencarian seputar Berita Nasional di dunia maya kian banyak dilaksanakan masyarakat Indonesia, sedangkan sesungguhnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.

[quads id=10]

Pada Tulisan Tak Pakai Bumbu Indonesia, Katering Haji Bisa Disanksi ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian sistem penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget memperhatikan atau membacanya. Jika anda senang dengan berita ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.

[quads id=10]

 

Rakyatnesia.com – Pemerintah berupaya menghadirkan katering bercitarasa Indonesia untuk jemaah haji. Bahkan penyedia katering haji bisa dikenakan sanksi, jika tidak menggunakan bumbu-bumbu yang berasal dari tanah air. 

 

 

Ketentuan olahan katering tersebut disampaikan Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa’adi di Jakarta Senin (17/4). Dia bersyukur semakin banyak perusahaan Indonesia yang mengekspor bumbu-bumbu dan bahan makanan ke Saudi untuk layanan katering haji. Yang terbaru Zainut meresmikan ekspor perdana bumbu dan tuna untuk layanan katering di Saudi. 

 

 

Zainut mengatakan, bahwa ekspor bumbu dan tuna itu merupakan tindak lanjut dari penandatanganan Nota Kesepahaman bersama lintas kementerian. Meliputi Kemendag, Kemenag, Kementerian Koperasi dan UKM, serta Kadin. Isinya kerjasama untuk Optimalisasi Peran Usaha Kecil dan Menengah dalam Memenuhi Kebutuhan Jemaah Haji Indonesia. 

 

“Guna mendukung hal tersebut, Kemenag telah mempersyaratkan agar calon penyedia konsumsi bagi Jemaah haji Indonesia di Arab Saudi, agar menggunakan produk-produk yang berasal dari Indonesia,” kata Zainut. Dia menegaskan akan ada sanksi bagi penyedia konsumsi haji yang tidak menggunakan produk tersebut selama produk-produk dimaksud tersedia di pasar Arab Saudi.

 

Zainut menjelaskan tahun ini kuota haji Indonesia kembali 221 ribu jemaah. Untuk hani reguler, bakal berada di Arab Saudi selama 41 hari. Selama itu, setiap Jemaah haji Indonesia mendapatkan layanan ratusan paket makanan. Dia mengatakan pemerintah berusaha memenuhi kebutuhan haji Indonesia dari dalam negeri. “Karena selama ini sebagian besar produk-produk kebutuhan tersebut masih didominasi dan disuplai oleh negara lain,” jelasnya.

 

Politisi PPP itu berharap, ekspor bumbu dan tuna bisa menjadi pembuka dan jalur ekspor untuk Indonesia ke depan. Dia berharap semoga di masa depan, produk-produk Indonesia dapat memenuhi pasar Arab Saudi. 

 

Pelepasan produk ekspor itu meliputi sebanyak 10 unit kontainer bumbu masak dan tuna dari Indonesia. Diperkirakan kebutuhan bumbu dan tuna untuk katerinf jemaah haji mencapai 60 ton. Namun baru bisa dipenuhi sekitat 16 ton. Jadi masih terbuka untuk eksportir lainnya. Hilmi Setiawan.

Dikutip dari Jawa Pos

Sukisno

Jurnalis Utama Rakyatnesia.com Dan Sudah di dunia jurnalistik selama lebih dari 30 tahun. Tulisan berita bojonegoro umum, Review, dan profil sudah bukan hal asing lagi, Lugas dengan Fakta.

Related Articles

Back to top button