Setelah Kontak Tembak dengan KST, Empat Prajurit Kembali ke Pos, Lima Lainnya Masih Dicari , Kabar Indonesia
Rakyatnesia – Setelah Kontak Tembak dengan KST, Empat Prajurit Kembali ke Pos, Lima Lainnya Masih Dicari Pencarian perihal Berita Nasional di dunia online kian banyak dilaksanakan masyarakat Indonesia, padahal sebetulnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.
[quads id=10]
Pada Tulisan Setelah Kontak Tembak dengan KST, Empat Prajurit Kembali ke Pos, Lima Lainnya Masih Dicari ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian cara penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget memperhatikan atau membacanya. Jika anda suka dengan info ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.
[quads id=10]
Rakyatnesia.com – Kontak tembak Rakyatnesia TNI dan kelompok separatis teroris (KST) di Mugi-Mam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, akhir pekan lalu (15/4) tidak hanya menewaskan Pratu Miftahul Arifin. Lima personel TNI lainnya dilaporkan belum kembali ke pos masing-masing.
Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Letjen Bambang Ismawan memastikan bahwa pencarian terus dilakukan terhadap prajurit TNI yang belum ditemukan seusai kontak tembak. ”Sampai siang tadi (kemarin siang, Red) masih dilakukan pencarian. Tinggal lima yang terakhir,” katanya kemarin (17/4).
Perwira tinggi bintang tiga itu menegaskan, sejauh ini satu prajurit terkonfirmasi meninggal di medan tugas saat insiden di Mugi-Mam, yakni Pratu Arifin. Pihaknya belum menerima kabar adanya korban lain.
Baca Juga: TNI Kirim 900 Pasukan Pengganti ke Papua, TPNPB-OPM Minta Diplomasi
Berdasar informasi terakhir yang diterima Bambang, kemarin siang ada empat prajurit yang kembali ke pos masing-masing. Mereka dipastikan dalam keadaan sehat. ”Jadi, tinggal lima orang itu (yang masih dicari, Red). Mudah-mudahan segera kami temukan,” imbuhnya. Dengan kembalinya empat personel tersebut, pihaknya optimistis lima personel lainnya juga bisa kembali dalam keadaan selamat.
Bambang menepis kabar yang menyebutkan bahwa KST telah mengambil sembilan pucuk senjata api milik prajurit TNI setelah insiden Sabtu lalu. ”Tidak, tidak ada itu. Senjata semua kembali,” tegasnya.
Terkait evakuasi Pratu Miftahul Arifin, hingga kemarin jenazah personel Satuan Tugas (Satgas) Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 321/Galuh Taruna itu masih berada di wilayah Mugi-Mam. Menurut Bambang, cuaca dan medan menjadi kendala utama evakuasi. ”Cuacanya tidak menentu, kadang-kadang satu hari hanya dua jam cerah. Habis itu tertutup kabut. Jadi, untuk pengambilan jenazah, helikopter kami tidak bisa langsung merapat,” jelasnya.
Baca Juga: Pilot Disandera KST, Susi Air Kurangi 70 Persen Penerbangan
Bambang menambahkan, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono bersama para pejabat terkait sudah berada di Timika, Mimika, Papua Tengah. ”Panglima TNI ke sana untuk melihat langsung di lapangan. Apa yang dibutuhkan prajurit di lapangan,” ujarnya.
Karena itu, Bambang belum bisa menyampaikan langkah-langkah lanjutan yang dilakukan TNI. Penambahan pasukan atau alat utama sistem persenjataan (alutsista) seperti helikopter, semua ditentukan setelah panglima TNI bertemu dengan para prajurit di lapangan. (syn/c9/fal)
Dikutip dari Jawa Pos