Soal Politikus PDIP Said Abdullah Bagi-bagi Uang di Masjid, Bawaslu Nilai Tak Ada Pelanggaran Pemilu , Kabar Indonesia
Rakyatnesia – Soal Politikus PDIP Said Abdullah Bagi-bagi Uang di Masjid, Bawaslu Nilai Tak Ada Pelanggaran Pemilu Pencarian perihal Berita Nasional di dunia online kian banyak dijalankan masyarakat Indonesia, meski hakekatnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.
[quads id=10]
Pada artikel Soal Politikus PDIP Said Abdullah Bagi-bagi Uang di Masjid, Bawaslu Nilai Tak Ada Pelanggaran Pemilu ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian cara penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget memperhatikan atau membacanya. Jika anda senang dengan berita ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.
[quads id=10]
Oleh karena itu, Bagja memastikan dugaan bagi-bagi uang di masjid wilayah Sumenep, Jawa Timur itu bukan kategori pelanggaran Pemilu.
“Dengan demikian, tidak dapat dilakukan proses penanganan dugaan pelanggaran pemilu,” tegasnya.
Sebelumnya, beredar video seorang membagikan amplop merah berlogo kepala banteng khas PDIP kepada jamaah yang hadir di sebuah masjid. Seorang pria itu membagi-bagikan amplop kepada jamaah yang hadir.
Video itu diunggah akun Twitter @PartaiSocmed. Selain itu, juga terdapat foto Plt Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Jawa Timur (Jatim) Said Abdullah dan Ketua DPC PDIP Sumenep, Ahmad Fauzi. Pada unggahan lainnya, terlihat isi amplop terdiri dari dua lembar uang Rp 100 ribu dan dua lembar uang Rp 50.000.
Merespons itu, Ketua DPP PDIP Said Abdullah mengakui, pada masa reses DPR RI pihaknya turut membagikan 175 ribu paket sembako untuk warga miskin di Madura, yang sebagiannya dalam bentuk uang. Peristiwa itu terjadi pada Maret 2023.
“Masa reses Maret 2023, Said Abdullah bersama para pengurus cabang PDI Perjuangan se Madura membagikan sembako sebanyak 175 ribu paket kepada kamu miskin se Madura, dan sebagian dalam bentuk uang tunai,” ucap Said kepada wartawan, Minggu (26/3).
Ketua DPD PDIP Jawa Timur ini menyebut, dirinya di framing, seolah-olah melakukan politik dalam rangka menghadapi Pemilu 2024.
Said mengungkapkan, pertolongan berupa sembako dan uang tunai diklaim selalu dilakukannya saat berkunjung ke Madura. Bahkan, hal tersebut diniatkannya merupakan zakat mal.
“Hal itu rutin saya lakukan setiap tahun sejak 2006 lalu. Bahkan jika ada rezeki berlebih, malah ingin rasanya kami berzakat lebih banyak menjangkau kaum fakir miskin” papar Said.
Elite PDIP ini membantah melakukan politik uang. Dia menyebut, setiap masa reses uang yang diterimanya dibagikan uang membantu kebutuhan rakyat.
“Saya perlu sampaikan seterang terangnya, setiap reses saya menerima uang reses selaku anggota DPR. Uang itu saya bagikan sepenuhnya ke rakyat dalam bentuk pertolongan sembako, dan itu bagian dari akuntabilitas publik yang harus saya lakukan, sehingga saya kabarkan ke media juga,” pungkas Said.
Dikutip dari Jawa Pos