Ada Jalan Rusak Berat Yang Ditanami Pohon Pisang, di Ngemplak, Baureno. Ternyata…
BERITA BOJONEGORO (RAKYATNESIA) – Pembagunan Infrastruktur jalan di wilayah Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur, untuk jalan rigid beton yang memanfaatkan dana APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja) Kabupaten Bojonegoro itu, sudah hampir selesai.
Kini, pembangunan jalan sudah mulai merambah membangun jalan poros desa dengan program BKKD (Bantuan Khusus Keuangan Desa) 2021 yang dikerjakan tahun 2022 ini.
Namun, banyak desa yang memperoleh Program BKKD 2021 yang dana 50 persen sudah cair di akhir Desember 2021 lalu, hingga akhir Maret 2022 ini, pekerjaan pembangunanya tak kunjung terselesaikan.
Salah satu desa yang belum berhasil menyelesaikan pembangunan infrastruktur jalan rigid beton di tahap pertama adalah Desa Ngemplak, Kecamatan Baureno, Bojonegoro. Desa Ngemplak memperoleh kucuran dana BKKD 2021 senilai Rp 2.161.304.751.38,-
Dalam pelaksanaan dana 50 persen termin pertama itu, belum terselesaikan sehingga belum bisa mengajukan untuk pencairan yang 50 persen di termin kedua. Hal itu, sesuai dengan yang disampaikan oleh Kepala desa (Kades) Ngemplak Desi Irawati saat dikonfirmasi rakyatnesia.com via Whatshapp (WA)nya, Senin (21/3/2022).
Hal itu terungkap, saat jalan poros desa yang mengalami rusak berat itu ditanami 3 (tiga) pohon pisang di tengah jalan. Dimana, jalan itu merupakan jalan yang menghubungkan Desa Ngemplak Kecamatan Baureno ke Desa Bayrmgede, Kecamatan Kepohbaru yang keduanya berada di wilayah Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur.
Ketika awak media rakyatnesia.com tiba di lokasi pohon pisang yang ditanam di tengah jalan itu sudah ambruk, namun masih ada di tengah jalan yang rusak berlubang, berlumpur persis kubangan kerbau itu. Kondisinya juga sangat licin dan membahayakan para pengguna jalan sehingga bisa mengakibatkan kecelakaan.
“Jalan rusak sudah lama dan tak pernah ada pemeliharaan, hingga membuat jalan sulit dilalui,” kata BB (55) seorang warga yang sedang melintasi jalan rusak itu, serius.
Kades Ngemplak Desu Irawati saat dikonfirmasi membenarkan jika jalan poros desa yang menjadi penghubung Desa Ngemplak – Bayemgede itu rusak. Menurutnya, jalan yang rusak itu hendak dibangun dengan dana BKKD 2021 termin kedua sebesar 50 persen itu.
“Ini (jalan rusak) rencan dibangun dengan dana BKD yang tahap kedua. Nunggu klir dulu yang tahap pertama,” kata Kades Ngemplak Desi Irawati singkat melalui akun Whatshappnya.
Berdasarkan pantaun media ini, jalan rusak yang hendak dibangun dengan dana BKKD Tahap kedua itu, sudah sangat memprihatinkan sehingga membutuhkan pemeliharaan. Sayangnya, kerusakan jalan itu, tak ada perhatian sama sekali dari Pemerintah Desa (Pemdes) Ngemplak yang dinahkodai seorang kepala desa wanita itu.
Tak hanya itu, jalan poros desa yang menghubungkan Dusun Wire Desa Ngemplak ke Desa Bayemgede, kondisinya juga rusak berat dan terkesan dibiarkan saja. Hanya ada sebagian, jalan rusak yang diurug dengan peddel.
**(Kis/Red).