Kawasan Taman Sleko Tuban, Tingkatkan Perekonomian Masyarakat

Sukisno

Bagikan

BERITA TUBAN (RAKYATNESIA) – Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, SE., meresmikan kawasan Taman Sleko sekaligus meluncurkan kegiatan Car Free Night (CFN), Sabtu (19/03) malam. Kegiatan tersebut dimeriahkan dengan pertunjukan musik, pameran batik Gedog, juga peragaan busana siswa SD dan SMKN 2 Tuban di sekitar bundaran Patung kuda.

Pagelaran yang baru pertama kali diadakan ini menarik masyarakat dari berbagai wilayah di Kabupaten Tuban yang telah memadati area sekitar Patung Kuda sejak sore hari. Tampak hadir pula Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam, S.Psi., Sekretaris Daerah Kabupaten Tuban, Dr. Budi Wiyana, M.Si., pimpinan OPD dan Camat se-Kabupaten Tuban, serta sejumlah perwakilan perusahaan dan perbankan.

Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky mengungkapkan pembangunan kawasan Taman Sleko bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di Kabupaten Tuban dengan memaksimalkan UMKM yang ada. Berdasarkan kajian awal, setiap satu bulan sekali akan dilakukan kegiatan serupa dengan menampilkan UMKM dengan produknya yang beragam.

Tidak hanya itu, Taman Sleko akan menjadi wahana ekspresi dan berkarya seni, baik musik, fashion show, tari, teater maupun kegiatan lainnya.

“Akan dibuat panggung agar potensi berkesenian dapat tersalurkan melalui wahana publik yang ada,” ungkapnya.

Lebih lanjut Mas Bupati menjelaskan, Pemkab Tuban akan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan Car Free Night. Tidak menutup kemungkinan kegiatan Car Free Night akan dilakukan seminggu sekali pada Sabtu malam. Pelaksanaan Car Free Night di Taman Sleko menjadi ‘pilot project’ pengembangan di lokasi lainnya. Apabila dinilai berhasil, maka akan dikembangkan di lokasi lainnya, salah satunya di Rest Area Tuban.

Mas Bupati Tuban menjelaskan Patung Kuda memiliki sejumlah makna. Pertama, Patung Kuda memiliki arti kesetiaan. Kedua, sebanyak 9 ekor patung kuda menjadi wujud teamwork atau kerja sama dalam meraih capaian. Ketiga, patung kuda mewujudkan kekuatan yang memiliki arti semangat yang kuat untuk melakukan percepatan pembangunan pada berbagai bidang.

Kepada masyarakat, Bupati Aditya Halindra berpesan agar masyarakat ikut merawat Taman Sleko beserta kebersihan dan fasilitas penunjang lainnya. Selain patung kuda, juga telah dilengkapi dengan spot paludarium, sejumlah patung, fasilitas kamar mandi dan tempat sampah. “Jadi masyarakat diharapkan membuang sampah pada tempat yang telah disediakan,” tuturnya.

Terkait kunjungan Bupati Pamekasan kali ini, Bupati Tuban mengatakan sebagai bentuk kolaborasi dan tukar gagasan soal potensi batik. Hal tersebut akan berdampak positif bagi pengembangan batik sebagai kekhasan Kabupaten Tuban.

Setali tiga uang dengan Bupati Tuban, Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam, M.Si., menyampaikan terima kasih kepada Bupati Tuban dan Pemkab Tuban yang telah menyediakan waktu dan tempat untuk pelaksanaan Gebyar Batik Pamekasan esok malam. “Kegiatan ini menjadi wujud promosi batik Pamekasan,” jelasnya.

Bupati Pamekasan menyatakan Pemkab Pamekasan juga akan bersinergi dengan Pemkab Tuban terkait dengan pengembangan batik di masing-masing daerah. Menurutnya, batik menjadi warisan budaya yang penuh akan makna.

Peresmian ini juga disambut baik salah satu warga asal Prunggahan Kulon, Afandi yang datang bersama istri dan anaknya. Afandi mengaku senang bisa menyaksikan peresmian Taman Sleko ini. Menurutnya, adanya Taman Sleko dengan tampilan yang baru menjadi pilihan lokasi wisata lain di Kota Tuban yang bagus dan gratis.

Afandi mengatakan adanya Car Free Night akan semakin meramaikan Kota Tuban sehingga tiap malam minggu bisa mengajak keluarganya untuk berwisata. “Jadi tidak perlu keluar banyak uang mas,” ujarnya.

**(Sumber: Humas Pemkab Tuban).

Bagikan

Also Read