Ikatan Pelajar Muhammadiyah Golokan Sidayu Selenggarakan Seminar Tentang Organisasi Di Era 4.0
Muhammad Azlansyah Arifinanda, Ketua IPM Golokan mengatakan bahwa tujuan dari seminar organisasi ini adalah untuk memotivasi para pelajar agar lebih semangat belajar dan memiliki prestasi akademik. “Seminar ini diselenggarakan agar teman-teman termotivasi untuk menjadi pelajar yang aktif di organisasi sekaligus mempunyai segudang prestasi akademik,” terang Nanda. Menurut Nanda, kelak setelah para pelajar lulus sekolah atau kuliah, mereka akan dituntut untuk mampu beradaptasi dengan masyarakat secara aktif . Jadi berorganisasi merupakan salah satu cara agar pelajar kelak tidak kuper saat terjun di masyarakat.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber yang sangat kompeten. Mereka seorang akademisi dengan segudang prestasi dan sangat aktif terjun di organisasi kampus. Mereka juga aktif mempublikasikan hasil karya tulis ilmiah dan berbagai penelitiannya. Fathan Faris Saputro pasalnya beliau pernah menjadi Mahasiswa Beprestasi Pada ajang lomba literasi kemanag dan lomba essay Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2020. Faris selaku aktifis yang lebih senior mengingatkan kepada para pelajar agar tidak segan-segan untuk bergabung di komunitas yang positif pendukung aktivitas sebagai pelajar.
Menurutnya seorang aktifis khususnya aktifis dakwah sudah seharusnya menjadi rujukan pelajar karena dialah sosok ideal bagi pelajar. Selain itu pelajar memiliki tanggungjawab sosial dimana bukan hanya sekedar sekolah, tapi bermanfaat bagi orang banyak. “Di sinilah pentingnya berorganisasi, untuk membentuk moral dan kewajiban sosial, belajar menjadi pemimpin, mengasah soft skill, memperluas jaringan, sebagai sarana aplikasi ilmu. pelajar itu tidak hanya sekedar sekolah, namun harus bisa memberi banyak manfaat kepada orang lain,” terang faris.
Berorganisasi juga dapat melatih kepemimpinan. Saat berada di sebuah organisasi, kita akan bertemu dan bekerja sama dengan banyak orang. Tidak jarang kita akan diberi amanah untuk memimpin sebuah organisasi. Meski hanya organisasi kecil-kecilan, tetapi tetap dituntut untuk menjadi pemimpin. Secara otomatis jiwa kepemimpinan juga akan ikut terasah saat berdiskusi dengan banyak kepala.
Manfaat lainnya, ikut berorganisasi ternyata bisa menjadi modal untuk melamar pekerjaan. Dalam organisasi biasanya akan mengadakan seminar atau diskusi terbuka, mengadakan penggalangan dana, atau melakukan sosialisasi. Nah, pengalaman-pengalaman ini akan sangat berguna saat akan melamar kerja. Pengalaman-pengalaman itu bisa dimasukkan dalam CV sebagai referensi tambahan. Tidak jarang juga perusahaan yang menanyakan keaktifan dalam organisasi saat kuliah.
Selain itu, penting juga punya pengalaman berorganisasi kalau kamu mau mendapat beasiswa, terutama beasiswa ke luar negeri. Keaktifan dalam organisasi dapat menjadi nilai plus. Bahkan tak jarang salah satu syarat mendapatkan beasiswa adalah aktif berorganisasi. (*)