Gubernur Jatim Didampingi Dandim 0813, Gelar Operasi Pasar Minyak Goreng Murah, di Bojonegoro

Sukisno

Bagikan

BERITA BOJONEGORO (RAKYATNESIA) – Gubernur Jawa timur Khofifah Indar Parawansa didampingi Komandan Kodim (Dandim) 0813 Bojonegoro, Letkol Arm Arif Yudo Purwanto, saat menggelar Operasi Pasar Minyak Goreng Murah, yang berlangsung di Halaman Bakorwil Bojonegoro, yanng berada di Jalan Pahlawan, selatan Alun-alun Kota Bojonegoro, Minggu (20/2/2022).

Selain itu, Gubernur Khofifah juga berkenenan menyerahkan zakat produktif sebagai modal usaha pelaku usaha ultra mikro dan badan usaha milik daerah Provinsi Jatim itu.

Dalam laporannya, Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Jatim, Iwan,S.Hut,MM, menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Timur sampai saat ini sudah menyerahkan bantuan zakat produktif sebanyak 965 pelaku usaha mikro di seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur.

?Dengan harapan, adanya bantuan ini dapat meningkatkan disektor ekonomi. Semoga program bantuan ini bermanfaat dan berguna, agar bisa meningkatkan sektor perekonomian di masa pandemi ini,” demikian dikatakan Gubernur Khofifah kepada para awak media.

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Khofifah berharap bantuan zakat produktif bisa bermanfaat dan membawa barokah, guna meringankan beban secara ekonomi.

Ditambahkan, hingga saat ini, Pemprov Jatim melalui BPR Jatim menyediakan pinjaman modal usaha bagi para pedagang sebesar 10 juta dengan bunga 3 persen selama 1 tahun dan sisanya dapat subsidi dari pemprov Jatim.

“Harapanya, dengan adanya kerjasama dengan BPR Jatim ini para pelaku usaha mikro tidak terjerat rentenir,” ungkapnya.

Menyinggung tentang pelaksanaan operasi pasar murah, merupakan implementasi dari Menko Bidang Perekonomian terkait permasalahan tingginya harga dan kelangkaan minyak goreng.

Menurut, Khofifah Indar Parawansa, bahwa pihaknya bersama Pangdam V Brawijaya dan Kapolda Jatim telah mendatangi pabrik minyak goreng yang ada di Jawa Timur. Dari hasil Inspeksi Mendadak (sidak) Forkopimda Jatim tersebut, tidak ada pengurangan produksi minyak goreng.

“Kalo produksi tidak berkurang, artinya bahwa per bulan itu 63 ribu ton produksi untuk di Jawa Timur. Sementara kebutuhan masyarakat di Jawa Timur itu 59 ribu ton per bulan, artinya ada surplus sebanyak 4 sampai 5 ribu ton,” ungkapnya.

Tapi yang kita ketahui bersama ternyata terjadi kelangkaan di banyak titik, pasar tradisional dan pasar modern juga baik yang mini market maupun hyper market, artinya bahwa disini ada missing link.

“Dari missing link itu tentu kita berharap bahwa akan ada proses yang bisa melakukan evaluasi secara konprehensip,” tambah Khofifah Indar Parawansa.

Kepada para awak media usai kegiatan tersebut, Dandim 0813 BojonegoroLetkol Arm Arif Yudo Purwanto menyatakan bajwa pihaknya mendukung penuh langkah Provinsi (Pemprov) untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng seperti melaksanakan operasi pasar murah yang dilaksanakan di Bakorwil Bojonegoro.

“Seperti pada operasi pasar murah ini, sehingga masyarakat tidak mengalami kesulitan terlalu lama dalam mendapatkan minyak goreng,” kata Letkol Arm Arif Yudo Purwanto menegaskan.

Perlu diketahui, di lokasi operasi pasar murah, nampak ratusan warga Bojonegoro mengantre pengambilan minyak goreng dengan harga per liter Rp. 12.500. Namun setiap warga bisa mendapatkan 2 liter minyak goreng seharga Rp. 25.000. dengan syarat membawa Kartu Identitas berupa KTP (Kartu Tanda Penduduk).

**(Kis/Red).

Bagikan

Also Read