Pilkada Serentak di Jatim, Ini Seruan Ulama, Kapolda, dan Pangdam

Sukisno

Bagikan

SURABAYA (RAKYAT INDEPENDEN)- Tahun 2018 merupakan tahun politik. Ada 19 pemilihan kepala daerah di Jawa Timur yang terdiri dari 18 pilkada kabupaten dan kota serta Pemilihan Gubernur Jawa Timur.

Para ulama yang tergabung dalam Aliansi Ulama Madura (Auma) dan Aliansi Ulama Tapal Kuda (Autada)–Daerah Pasuruan, Probolinggo, Situbondo, Banyuwangi, Jember, Bondowoso, Lumajang, berkumpul bersama Kapolda Jawa Timur dan Pangdam V Brawijaya di gedung Tribata, komplek Polda Jatim, Jalan Ahmad Yani Surabaya.

Mereka menyerukan kepada masyarakat Jawa Timur, untuk menyukseskan pilkada serentak 2018. Berikut deklarasi yang mereka bacakan untuk mendukung dan menyukseskan pilkada serentak 2018

Assalaamualaikum Wr Wb

Kami para ulama yang tergabung dalam Aliansi Ulama Madura serta Aliansi Ulama Tapal Kuda.

Mengajak kepada seluruh masyarakat Jawa Timur untuk mendukung dan mensukseskan pilkada serentak 2018 dengan mengedepankan kelembutan dan kasih sayang.

Tetap jaga kerukunan dan ketentraman. Jangan mudah terprovokasi oleh isu suku, agama, ras maupun antar golongan yang digunakan untuk kepentingan politik.

Mari dukung Polri dan TNI dalam mengawal terlaksananya pilkada damai di wilayah Jawa Timur

Ikrar tersebut ditandatangani Ketua umum Auma KH Ali Karrar dan Ketua Umum Autada KH Hasan Abd Jalal.

“Ini inisiatif bersama bapak kapolda, bapak pangdam dan kami dari Auma dan Autada,” ujar Sekretaris Auma KH Fadholi M Burham kepada wartawan usai acara pembacaan deklarasi mendukung dan mensukseskan pilkada serentak 2018, Rabu (31/1/2018).

Pengasuh Pondok Pesantren Al Faudhola, Pamekasan, Madura ini menerangkan, deklarasi tersebut tujuannya untuk kedamaian, ketentraman, kondusifitas keamanan dan ketertiban masyarakat Jawa Timur.

“Yang jelas, pilkada tidak boleh ada gontok-gontokan. Tidak boleh ada dampak negatif sehingga bermusuh-musuhan, baik itu antar partai politik, antar kelompok masyarakat, semuanya harus menyatu menuju yakni Jawa Timur tentram, aman, kondusif, akhlakul karimah,” terangnya.

Ditanya tentang langkah konkret yang dilakukan di tengah masyarakat pasca pembacaan ikrar tersebut. KH Fadholi mengatakan, para ulama, Polri dan TNI akan berjalan menciptakan situasi kondusif sesuai peranya masing-masing.

“Kami sesuai dengan fungsinya masing-masing. Jadi polisi dan TNI di bidang keamanan dan ketertiban masyarakat. Sedangkan kami ulama lewat amar maruf nahi munkar. Kami semua akan melaksanakan lewat dakwah, lewat pengajian, lewat majelis taklim, dan seterusnya,” jelasnya.

Sementara itu, Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin mengatakan, para ulama memiliki pondok pesantren dan santrinya banyak.

“Tentunya kami berharap untuk tetap bisa mengajak masyarakat berpartisipasi ikut pilkada. Sukses tolak ukur pilkada adalah partisipasi masyarakat yang tinggi terhadap keikutsertaan dalam setiap tahapan pilkada,” ujarnya.

Ia menambahkan, yang tidak kalah pentingnya adalah mengimbau kepada para masyarakat, para santrinya, untuk tidak terprovokasi baik yang di media sosial maupun di dunia nyata lapangan.

“Hal-hal yang mengajak negatif, mengajak permusuhan, perpecahan, itulah yang harus dihindari. Itulah tugasnya para kiai yang hari ini menyatakan ikrar mendukung kondusifitas wilayah Jawa Timur dalam rangka pilkada serentak di pilkada 2018

“Saya sangat berterima kasih kepada para kiai, yang punya keinginan untuk bisa membantu aparat keamanan untuk menjaga kondusiftas wilayah,” tuturnya.

Kapolda menerangkan, jika Auma dan Autada memberikan rasa aman, pihaknya mengucapkan syukur alhamdulillah.

“Sudah 50 persen Jawa Timur kondusif. Kuncinya di daerah Madura dan tapal kuda kondusif, Jawa Timur alhamdulilah aman lah,” jelasnya sambil menambahkan, hingga saat ini kondisi Jatim aman dan kondusif.

Sedangkan Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Arif Rahman mengatakan, pertemuan antara para ulama, polda dan kodam adalah hal yang sangat bagus sekali.

“Inilah implementasi dari sinergitas TNI, Polri dengan para ulama dan kiai, khususnya kiai dari Madura dan Tapal Kuda,” katanya.

Setelah kegiatan ikrar tersebut, pangdam akan menginstruksikan kepada seluruh jajaran kodam, untuk melaksanakan kegiatan yang sama di wilayahnya.

“Karena keamanan stablitas itu berada di wilayah Jawa Timur.Saya punya Danrem (komandan korem), Dandim (komandan kodim) untuk melaksanakan kegiatan sinergitas TNI, Polri dengan para ulama di wilayahnya masing-masing,” terangnya. **(Sumber: detik.com).

Bagikan

Also Read

Tinggalkan komentar