BBM dan LPG Diprediksi Meningkat, Pertamina Siapkan Antisipasi Jelang Imlek
Rakyatindependen.co.id Memasuki Tahun Baru Imlek 2571 yang akan jatuh pada 25 Januari 2020 mendatang, Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V JatimBaliNus telah menyiapkan langkah strategis untuk terus memastikan keamanan stok dan penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) kepada masyarakat.
Beberapa strategi untuk mengantisipasi peningkatan konsumsi jelang perayaan tahun baru Imlek nanti diantaranya adalah memantau kebutuhan di setiap wilayah dan menyediakan pasokan sesuai dengan estimasi kebutuhan, serta bekerjasama dengan Pemerintah Daerah (Pemda) untuk terus mengawasi perkembangan di lapangan.
Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR V, Rustam Aji menyatakan bahwa stok LPG khususnya di Jawa Timur berada dalam posisi aman untuk memenuhi kebutuhan di masyarakat. “Stok LPG berada di posisi aman, dimana realisasi hariannya kurang lebih sebesar 4100 MT/hari,” ujarnya.
Adapun konsumsi tersebut terdiri dari 3900 MT/hari untuk konsumsi LPG 3 Kg dan 200 MT/hari untuk konsumsi LPG NPSO. “Sedangkan untuk wilayah Bali, konsumsinya mencapai 682 MT/hari untuk LPG PSO dan 56 MT/hari untuk LPG NPSO”, tambah Rustam. Menjelang Imlek nanti, Pertamina memprediksi akan ada kenaikan konsumsi LPG sebesar 5 persen di wilayah Jawa Timur dan Bali.
Nantinya, Pertamina akan berkoordinasi dengan Pemda setempat untuk memantau perkembangan harga jual LPG 3 Kg sesuai dengan Harga Ekonomi Tertinggi (HET). “Pertamina akan memastikan harga di tingkat agen dan pangkalan sesuai dengan HET, Pertamina juga akan menindak tegas agen atau pangkalan yang melakukan pelanggaran dan penyelewengan,” ungkap Rustam.
Di kesempatan yang sama, Rustam juga menyampaikan langkah yang dilakukan Pertamina dalam menjamin stok BBM di masyarakat. “Di Jawa Timur sendiri, stok BBM berada dalam posisi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dari masyarakat,” kata Rustam.
Di Jawa Timur sendiri, rata-rata konsumsi harian untuk BBM jenis Gasoline (Premium, Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo) adalah 13.600 KL/hari dan BBM jenis Gasoil (Solar, Dexlite, Pertamina Dex) sebesar 7300 KL/hari. “Sedangkan di wilayah Bali rata-rata konsumsi hariannya adalah 2.912 KL/hari untuk jenis gasoline dan 996 KL/hari untuk gasoil,” tambah Rustam.
Menjelang Imlek, Pertamina memprediksi akan ada kenaikan konsumsi BBM sebesar 5% di wilayah Jawa Timur dan Bali baik dari BBM jenis gasoline maupun gasoil.
Adapun untuk jumlah stock bahan bakar Avtur di wilayah Jawa Timur sebesar 11.516 KL dan di wilayah Bali sebesar 10.061 KL. Rustam Aji menyatakan bahwa realisasi penyaluran Avtur di Jawa Timur dan Bali, khususnya di bandara Juanda dan Bandara Ngurah Rai mencapai 1100 KL/hari dan 2600 KL/hari.
“Menghadapi libur Imlek ini per tanggal 23 Januari kemarin, ada peningkatan sebesar 3% untuk penjualan Avtur di Bandara Juanda sebesar 1.134 KL dan 4% untuk Bandara Ngurah Rai sebesar 2.714 KL, dengan masing-masing frekuensi penerbangan sebanyak 178 dan 203 penerbangan per harinya di kedua bandara tersebut,” kata Rustam.
Adanya peningkatan penjualan Avtur diyakini dari adanya masyarakat yang hendak merayakan Imlek baik itu di kota asal maupun di tempat wisata.
Red. Yasir/olin