BOJONEGORO (Rakyat Independen)- Menteri Pertanian Republik Indonesia, Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, melakukan kunjungan kerja di Desa Gedongarum, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur, Senin (22/1/2018). Kunjungan mentan RI beserta rombongan itu, guna melakukan panen dan tanam padi, dengan thema “Tanam dan Panen Padi Setiap Hari Menuju Kedaulatan Pangan”.
Bupati Bojonegoro, Suyoto, berkenan menyampaikan sambutan selamat datang, atas kehadiaran Mentan RI bersama rombongan, Gubernur Jawa timur serta undangan lainnya di Desa Gedongarum, Kanor itu.
“Terima kasih kami sampaikan kepada Bapak Menteri Pertanian RI yang telah berkenan berkunjung ke Bojonegoro, semoga kehadiran Bapak bisa membawa kebaikan kepada masyarakat Bojonegoro ini,” kata pria yang akrab disapa Kang Yoto itu.
Ditambahkan, pihaknya menyatakan bahwa di Kabupaten Bojonegoro ini memiliki lahan sekitar 8.200 hektar yang bisa dibilang panen di setiap perbulannya. Pada bulan Februari ada panen padi sekitar 25.964 hektar, serta pada bulan Desember hingga bulan Mei terdapat sekitar 78.200 hektar.
Arah pembangunan pertanian di Kabupaten Bojonegoro, yakni mempertahankan swasembada beras berkelanjutan. Sehingga ada peningkatan kualitas produk pertanian dan kesejahteraan petani. “Panen raya seperti ini, dihaarapkan bisa memacu produktivitas dan produksi pangan Nasional,” kata Kang Yoto bangga.
Makanya, warga masyarakat Kecamatan Kanor sini, dengan tegas menolak adanya impor beras sebab panen padi cukup melimpah, mengapa harus impor beras.
Dalam kesempatan yang sama Winarno Tohir selaku Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA Indonesia) menyatakan merasa bersyukur yang mana Kabupaten Bojonegoro telah memanen begitu banyak padi. Oleh karena itu masyarakat Jawab Timur menolak adanya Impor beras serta Pemerintah diharapkan memikirkan kembali terkait program Impor beras tersebut.
“Berharap harga padi tetap terjaga dan tidak bisa turun bebas sehingga para tani bisa tenang”, ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Gubernur Jawa Timur Dr Sukarwo. Dalam kata sambutanya, pria yang akrab disapa Pakde Karwo itu mengatakan bahwa, hingga saat ini sekitar 8.500.000 Ton beras telah dihasilkan oleh Jawa Timur. Sedangkan untuk HPP saat ini gabah kering giling berada di angka Rp 4.800 per kilo gramnya.
“Menurut kami, permasalahan bukan di produksi akan tetapi pada proses perdagangan. Sehingga hal itu perlu segera dibenahi, tak mengganggu suksesnya program swasembada pangan,” tegas Pakde Karwo.
Dalam kesempatan yang sama Pakde Karwo mengucapkan aprisiasi kepada TNI/Polri serta Gapoktan dan Kelompok tani yang telah mampu besenergi dengan petani untuk menuju kedaulatan pangan nasional ini.
Pada kesempatan yang sama, Wakasad Letjen TNI Tatang Sulaiman juga menyampaikan bahwa TNI sudah berkomitmen untuk menjaga swasembada pangan di Indonesia. Oleh karenanya, pihaknya menyampaikan ucapan terima kasih atas kerja keras yang dilaksanakan oleh para Babinsa yang telah membantu dan mendampingi para petani untuk menuju suksesnya swasembada pangan di Indonesia ini.
“Kami sampaikan penghargaan kepada para Babinsa yang dengan tekun dan telaten telah membantu an mendampingi para petani. Semaga pengabdian TNI bisa dirasakan masyarakat,” katanya bangga.
Sementara itu, Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman, menyampaikan bahwa Pemerintah sejak tahun 2015 hingga tahun 2017, sudah tidak ada impor beras dari luar negeri. Justru Indonesia sudah bisa ekspor bawang merah ke luar negeri.
Masih menurut Amran, dirinya juga menyampaikan bahwa saat ini sudah ada asuransi untuk para petani. Petani juga jangan kuwatir dengan hasil padinya sebab sudah ada kesepakatan pihak Kementerian Pertanian dengan Bulog, dimana Bulog menyatakan siap menyerap semua hasil panen petani.
“Tujuan kami adalah meningkatkan hasil panen petani sehingga tersedia bahan pangan yang melimpah untuk menuju swasembada pangan di Indonesia,” ungkapnya.
Ditambahan, untuk bantuan alsintan setiap tahunnya ditambah untuk memudahkan petani, indonesia mempunyai embung 3500 seluruh indonesia, opini mempridiksi bulan januari 2018 indonesia gagal panen, tetapi terbaleh saat ini kita melihat bersama sama hasil panen yang memuaskan.
Menteri Pertanian RI Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaeman, MP, dalam kunjunganya didampingi, Wakasa Letjen TNI Tatang Sulaiman, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Arif Rahman, Kabareskrim Polri Komjen Pol Drs. Ari Dono Sukmanto,SH,MH, Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin,SH, Aster Kasad Mayjen TNI Supartodi, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan RI Tjahya Widayanti, Dirjen tanaman pangan RI Sumarjo Gatot Irianto, Wakil ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha/KPPU Kurnia Sya’ranie dan Ketua II DPD RI serta Asdep Deputi Menko Polhukam RI.
Turut hadir dalam Kunker Mentan RI diantaranya, Danrem 082/CPYJ Mojokerto Kolonel Kav Gathut Setyo Utomo,S.IP, Danrem 083/Bdj Malang Kolonel Inf Bangun Nawoko, Danrem 084/ Bhaskara Jaya Kolonel Kav. M. Zulkifli, S.IP,MM, Danrem 081/DSJ Kolonel Inf R. Sidharta Wisnu Graha,SE, Aster Kasdam V/Brw Kolonel Czi Wakhyono, Para Dandim jajaran Korem 081, 082, 083 dan 084, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Bambang Heriyanto, Kadivre Bulog Jawa Timur Muhammad Hasyim, Kapolres Bojonegoro AKBP Wahyu S Bintoro,SH,SIK,M.Si, Kadistan Bojonegoro Ir. Muhammad Djupari, M.Si, Seluruh SKPD Kabupten Bojonegoro, Kasdim 0813 Mayor Inf Widodo, Forpimka Kecamatan Kanor, Danramil jajaran Kodim 0813 Bojonegoro, Kades Se-Kecamatan Kanor, Kepala UPT dan PPL Dinas Pertanian Kecamatan Kanor dan Gapoktan Se Kecamatan Kanor, serta tokoh agama dan Tokoh masyarakat serta undangan lainnya. **(Kis/Agus P).