Program Nawa Bhakti Satya Masuki 5 Tahun, Gubernur Fokuskan Pendidikan dan Kemiskinan
SURABAYA (RAKYATNESIA) – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Jum’at (6/1/2023) memimpin Rapat Koordinasi para Kepala OPD Provinsi Jawa Timur tentang Evaluasi Anggaran 2022 dan Jatim Outlook 2023. Rapat berlangsung di Gedung Negara Grahadi Surabaya.Â
“Tahun ini merupakan tahun ke-lima Program Nawa Bhakti Satya. Program ini adalah dibhaktikan untuk kemuliaan masyarakat Jawa Timur. Orang itu mulia kalau dia terdidik dan sejahtera. Maka pendidikan dan kesejahteraan termasuk didalamnya adalah pengentasan kemiskinan ekstrim tetap menjadi komitmen bersama secara serius,” terang Gubernur Khofifah dalam Rakor tersebut.
Untuk itu dirinya meminta target penurunan kemiskinan ekstrim segera dipetakan. Pada tahun 2021 terdapat 1900 desa mandiri, dari jumlah tersebut dirinya meminta segera dilakukan updated.
“Apakah pergerakannya cukup signifikan di tahun 2023? Kita akan lakukan percepatan penyaluran dana Desa dengan menggelar Rakor mengundang Bapak Menteri Desa,” katanya.
Di Indonesia, selama tiga tahun berturut-turut Kabupaten Madiun progres pencairan dana desa, realiasasinya selalu paling cepat. Kemudian nomor dua adalah Kabupaten Tulungagung. Itu karena mereka melakukan Musrenbangdes dari bulan Mei.
“Saya minta tolong agar updating kategorisasi desa dilakukan kembali secara detail. Karena capaian penurunan kemiskinan, warga menjadi bermartabat diantara tetangga yang lainnya. Rumah mereka kalau hujan jangan sampai bocor. Lantai mereka jangan sampai ada yang berlantaikan tanah,” terangnya.
Khofifah menerangkan, sengaja dirinya ingin memastikan hal itu, karena dua tahun lalu terdapat 125 rumah di Kabupaten Ponorogo tidak berlantai. Untuk itu pihaknya meminta kepada Kepala Bakorwil agar rajin blusukan ke daerah – kedaerah untuk memastikan apakah program pemerintah sudah dijangkau atau belum.
Terkait masih adanya temuan kasus stunting, Gubernur Khofifah meminta kepada Kepala Bakorwil Pamekasan agar terjun kelapangan mengkoordinasikan dengan pemerintah kabupaten setempat, agar kasus tersebut segera teratasi.
Terkait adanya manfaat kandungan sorgum yang dinyakini cukup baik mengatasi stunting, gubernur meminta agar hal itu segera di sosialisasikan pada kader PKK. Peranan PKK ikut dalam mensosialisasikan potensi itu pada masyarakat sangatlah penting untuk mengatasi persoalan stunting.
Rakor yang diikuti semua Kepala OPD dilingkungan Pemprov Jatim juga membahas upaya percepatan penyerapan APBD Jatim 2023.
**(Sumber: Kominfo Jatim/ Red).