Suhu Panas Terjadi di Indonesia, Begini Penjelasan BMKG , Kabar Indonesia

Sukisno

Bagikan

Rakyatnesia – Suhu Panas Terjadi di Indonesia, Begini Penjelasan BMKG Pencarian seputar Berita Nasional di dunia maya kian banyak dikerjakan masyarakat Indonesia, sedangkan sebetulnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.

[quads id=10]

Pada Tulisan Suhu Panas Terjadi di Indonesia, Begini Penjelasan BMKG ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian sistem penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget memandang atau membacanya. Jika anda suka dengan berita ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.

[quads id=10]

Rakyatnesia.com – Beberapa waktu belakangan, masyarakat terutama di wilayah Jabodetabek, mengeluhkan suhu panas yang terjadi. Masyarakat merasa kurang nyaman berada di dalam rumah jika tidak menggunakan pendingin udara karena merasa gerah.

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Dwikorita Karnawati membenarkan terjadinya kenaikan suhu panas di wilayah Tangerang dan sekitarnya. Bahkan suhu maksimum harian sempat tercatat mencapai 37,2 derajat Celsius di stasiun pengamatan BMKG di Ciputat pada pekan lalu.

Meski suhu panas terjadi di Indonesia, BMKG memastikan hal ini tidak ada kaitannya dengan gelombang panas atau heatwave yang terjadi di negara-negara di Asia Selatan. “Suhu panas di Indonesia bukan gelombang panas, dan suhu maksimum harian sekarang sudah mulai turun,” kata Dwikorita Karnawati dalam keterangannya, Selasa (25/4).

Baca Juga: BMKG Sebut Dinamika Atmosfer Salah Satu Penyebab Indonesia Alami Suhu Panas

Kapan suatu kondisi dikatakan terjadi gelombang panas? Menurut Dwikorita Karnawati, gelombang panas dapat dijelaskan melalui dua sisi yang saling terkait. Yaitu penjelasan secara karakteristik fenomena dan penjelasan secara indikator statistik suhu kejadian.

Secara karakteristik fenomena, gelombang panas umumnya terjadi pada wilayah yang terletak pada lintang menengah hingga lintang tinggi di belahan Bumi Bagian Utara maupun di belahan Bumi Bagian Selatan, pada wilayah geografis yang memiliki atau berdekatan dengan massa daratan dengan luasan yang besar, atau wilayah kontinental atau sub-kontinental.

Gelombang panas terjadi berkaitan dengan berkembangnya pola cuaca sistem tekanan atmosfer tinggi di suatu area dengan luasan yang besar secara persisten dalam beberapa hari, yang berkaitan dengan aktifitas gelombang Rossby di troposfer bagian atas. Dalam sistem tekanan tinggi tersebut, pergerakan udara dari atmosfer bagian atas menekan udara permukaan (subsidensi) sehingga termampatkan dan suhu permukaan meningkat karena umpan balik positif Rakyatnesia massa daratan dan atmosfer. Pusat tekanan atmosfer tinggi ini menyulitkan aliran udara dari daerah lain mengalilr masuk ke area tersebut.

Baca Juga: Indeks Panas di Thailand Capai 54 Derajat Celsius, Heatstroke jadi Ancaman

Semakin lama sistem tekanan tinggi ini berkembang di suatu area karena umpan balik positif Rakyatnesia daratan dan atmosfer, semakin meningkat panas di area tersebut, dan semakin sulit awan tumbuh di wilayah tersebut.

“Untuk wilayah Indonesia terletak di wilayah ekuator dengan kondisi geografis kepulauan yang dikelilingi perairan yang luas,” katanya.

Kedua, indikator berdasar statistik suhu kejadian. Dia mengatakan, dalam ilmu cuaca dan iklim, gelombang panas didefinisikan sebagai periode cuaca dengan kenaikan suhu panas yang tidak biasa yang berlangsung setidaknya 5 hari berturut-turut atau lebih (sesuai batasan Badan Meteorologi Dunia atau WMO).

Selain itu, untuk fenomena cuaca termasuk sebagai kategori gelombang panas di suatu tempat harus mencatat suhu maksimum harian melebihi ambang batas statistik. Misalnya 5 derajat celsius lebih panas dari rata-rata klimatologis suhu maksimum.

Baca Juga: India Dilanda Gelombang Panas Ekstrem, Suhu Capai 41 Derajat Celsius, 11 Orang Meninggal

“Apabila suhu maksimum tersebut terjadi dalam rentang rata-ratanya dan tidak berlangsung lama, maka tidak dikategorikan sebagai gelombang panas,” tuturnya.

Dikutip dari Jawa Pos

Bagikan

Also Read

Tags