Catatan TepiFeatured

Demo Ujian Perangkat desa Glagahan, Sugihwaras. Minta Dilakukan Ujian Ulang

BOJONEGORO (RAKYAT INDEPENDEN) – Setelah puluhan peserta ujian perangkat desa yang tak lulus ujian, di ujian pengisian lowongan perangkat desa yang digelar 21 Februari 2019 lalu, wadul ke Komisi A DPRD Bojonegoro. Kini, mereka kembali beraksi dengan menggelar demo di balai desa setempat, Rabu (27/2/2019).

Demo yang diikuti puluhan peserta yang tak lulus ujian dan juga masyarakat setemat itu, menuntut agar hasil ujian Perangkat Desa Glagahan, Kecamatan Sugihwaras, Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur dibatalkan. Mereka menduga ada penyimpangan sehingga harus dilakukan ujian ulang.

Koordinator aksi Amirul Mu’minin mengatakan, puluhan peserta yang menggelar demo di balai desa tersebut, mereka meminta diulang mulai dari penyaringan, penjaringan hingga ujian tersebut. Mereka tidak terima atas hasil tes perangkat desa setempat yang dilaksanakan Kamis 21 Februari 2019 lalu itu, karena diduga sarat dengan penyimangan.

Dalam ujian yang mengisi tiga lowongan perangkat desa tersebut, pihaknya menganggap, ujian perangkat desa itu banyak kejanggalan. Sehingga mereka tak terima atas hasil ujian perangkat desa tersebut. Oleh karenanya, mereka telah mengadukan hal itu ke DPRD Bojonegoro Selasa tanggal 26 Februari dan demo di balai desa setempat Rabu (27/2/2019) ini.

Pihaknya menganggap tiga orang yang lulus tes ujian perangkat desa itu diduga merupakan “orangnya kepala desa”. Kasak-kusuk alias rasan-rasan itu akhirnya menyebar di masyarakat desa setempat, hingga ke daerah lain. Sehingga, hal itu tak lagi menjadi rahasia umum, bahwa yang lulus tes itu diduga orang-orangnya Kades Glagahan Imam Muslih itu.

“Ada kesalahan fatal dalam Surat Keputusan Tim Pengisian Perangkat Desa Glagahan Nomor 02 Tahun 2019 tentang penetapan calon perangkat desa yang berhak mengikuti ujian tulis dalam pengisian perangkat Desa Glagahan Sugihwaras itu,” ungkap Amirul Mu’minin, dihadapan warga yang demo di Balai desa Glagahan itu.

Camat Sugihwaras Sumarsono saat memberikan pengarahan kepada para pendemo ujian perangkat desa, yang berlangsung di balai desa Glagahan, Kecamatan Sugihwaras, Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur, Rabu (27/2/2019).

Dalam SK tersebut tertulis ‘Keputusan Kepala Desa Alasgung Nomor 01 Tahun 2019 tentang Tim Pengisian Perangkat Desa Alasgung, Kecamatan Sugihwaras, Kabupaten Bojonegoro’. Seharusnya yang benar adalah Keputusan Kepala desa Glagahan Nomor xx tahun xxxx.

“Itu kami anggap kesalahan yang fatal, karena bukan menulis Kepala Desa Glagahan melainkan tertulis Kepala Desa Alasgung,” bebernya.

Ditambahkan, mengenai pelaksanaan ujian panitia terkesan tak siap. Sebab pihak ketiga yang diserahi membuat soal itu, datang di balai desa Kamis tanggal 21 Februari 2019, sekira pukul 05:30WIB.

Padahal, sesuai dengan kesepakatan pukul 04:00 WIB. Kesepakatan ada 1000 soal kemudian diundi diambil 100 soal untuk per materi ujian. Ternyata, panitia sudah menyiapkan 200 sola yang dibagi soal A dan B.

“Disini sudah terlihat ada permainan. Saat melakukan pembuatan soal, pihak ketiga masih memegang handphone, padahal aturanya tak boleh begitu. Anehnya lagi, printer yang disiapkan oleh panitia tak mampu mengerjakan sehingga soal harus di foto copy di luar. Hingga, membuat tes baru dimulai pukul 11:00 WIB, padahal rencananya dimulai pukul 09:00 WIB,” kata Amirul Mu’minin, menjlentrehkan.

Dengan foto copy soal ujian di luar, membuat rawan terjadinya kebocoran soal. Sehingga, diduga ujian syarat dengan penyimpangan sehingga mereka menuntut dilakukannya ujian ulang. Peserta demo juga meminta agar tak dilakukan penanda tanganan BAP sebelum ada penyelesaian masalah tersebut.

Kapolsek Sugihwaras AKP Subharata saat memimpin pengamanan demo perangkat desa yang berlangsung di Balai desa Glagahan, Kecamatan Sugihwaras, Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur, Rabu (27/2/2019).

Camat Sugihwaras Sumarsono, dihadapan para peserta unjuk rasa mengatakan, pihaknya tak melarang adanya demo seperti ini, sebab hal itu untuk menyampaikan aspirasi.

“Jika memang surat pengaduan ke bupati sudah siap, segera dikirim saja. Namun, nanti akan ada tahapan atau proses yang dilakukan oleh bupati dalam memutuskan permasalahan yang diajukan panjenenngan itu,” ungkap pria yang akrab disapa Mas Soni itu.

Ketua panitia pengisian perangkat desa Glagahan Ridwan kepada para pendemo dan masyarakat yang berada di balai desa tersebut. Mereka mengatakan, dikarenakan mereka yang tak lulus ujian berkirim surat untuk mempertanyakan masalah dugaan kecurangan dalam ujian perangkat desa Glagahan melalui surat, maka pihaknya juga akan membalasnya dengan surat pula.

“Karena panjenengan semua berkirim surat, maka jawabanya nanti juga akan kami kirimkan juga melalui surat,” ungkapnya.

Demo sambil menggelar berbagai poster, Kami Ingin Ujian Ulang, Kami Tak Puas Hasil Ujian, Hilangkan Mafia Politik di Desa Ini, Jangan jual belikan jabatan perangkat desa Glagahan dan masih banyak lainnya.

Dalam demo tersebut, pengamanan dipimpin Kapolsek Sugihwaras AKP Subarata, dengan mengerahkan pengamanan oleh anggota Sabhara Polres Bojonegoro dan Polsek Sugihwaras, dibantu rayon setempat. Juga dari Koramil Sugihwaras dan Anggota Satpol PP Kecamatan Sugihwaras.

**(Kis/Red).

 

 

 

Sukisno

Jurnalis Utama Rakyatnesia.com Dan Sudah di dunia jurnalistik selama lebih dari 30 tahun. Tulisan berita bojonegoro umum, Review, dan profil sudah bukan hal asing lagi, Lugas dengan Fakta.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button