Ngantor di Desa Ujung Selatan, Bupati Ipuk Perkuat Penunjang Fasilitas Kesehatan , Kabar Terkini
Rakyatnesia – Ngantor di Desa Ujung Selatan, Bupati Ipuk Perkuat Penunjang Fasilitas Kesehatan Pencarian seputar Berita Nasional di dunia online kian banyak dijalankan masyarakat Indonesia, meski sebetulnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.
[quads id=10]
Pada Tulisan Ngantor di Desa Ujung Selatan, Bupati Ipuk Perkuat Penunjang Fasilitas Kesehatan ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian sistem penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget mengamati atau membacanya. Jika anda senang dengan info ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.
[quads id=10]
Rakyatnesia.com–Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani kembali menjalani program Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa), pada Selasa – Rabu (13–14/6). Kali ini Ipuk ngantor di desa ujung selatan Banyuwangi, Desa Kandangan, Kecamatan Pesanggaran.
Karena waktu tempuh cukup panjang menuju ke sana, Ipuk menginap terlebih dulu. Ipuk bermalam di Dusun Sukamade, Desa Sarongan, di kawasan Taman Nasional Meru Betiri, yang bersebelahan dengan Desa Kandangan.
”Karena desanya bersebelahan, saya sempatkan pula menengok Ibu Yunita di Sukamade, dia baru saja melahirkan di rumah yang beritanya sempat viral beberapa waktu lalu. Saya menginap di Sukamade,” jelas Ipuk.
Baca Juga: Ijen Geopark Resmi Jadi Unesco Global Geopark, Wisata Banyuwangi Siap Go International
Dari kota Banyuwangi dibutuhkan waktu sekitar 4 jam lebih untuk menuju Sukamade. Dari pusat desa, perjalanan ke Sukamade harus ditempuh dua jam lebih. Melewati kawasan hutan Taman Nasional Merubetiri dengan kontur jalan berbatu dan menanjak.
”Cukup luar biasa medannya, dan harus menyeberang tiga sungai. Jadi memang dibutuhkan kendaraan khusus untuk menuju ke dusun ini,” kata Ipuk.
Kendaraan yang digunakan di track menuju Sukamade harus menggunakan kendaraan jenis double gardan, seperti 4×4, Jeep, double cabin, dan sejenisnya. Itulah yang membuat Ipuk memberikan pertolongan ambulans jenis triton untuk menunjang fasilitas kesehatan di desa tersebut. Utamanya untuk kebutuhan layanan kesehatan ibu hamil di Rumah Bersalin Puskesmas Pembantu (Pustu) Sarongan.
Baca Juga: Paparan di Harvard Medical School, Inovasi Banyuwangi Panen Apresiasi
Rumah Bersalin Pustu Sarongan itu diresmikan pada 2022. Sebelum ada rumah bersalin itu, fasilitas kesehatan untuk ibu hamil utamanya yang berisiko tinggi belum lengkap. Ibu hamil berisiko tinggi harus dirujuk ke RSUD Genteng yang lokasinya sekitar 50 km dari Desa Sarongan.
Berangkat dari kondisi itu, rumah bersalin tersebut dibangun di Desa Sarongan, yang bisa mencakup Desa Kandangan dan desa-desa di sekitarnya. Rumah bersalin itu memiliki fasilitas ruang nifas, ruang bersalin, ruang bayi, ruang KIA, ruang periksa, inkubator, USG, dan fasilitas lain.
”Ambulans ini untuk mendukung layanan kesehatan di rumah bersalin yang sudah didirikan di Desa Sarongan,” ujar Ipuk.
Baca Juga: Program Warung Naik Kelas Banyuwangi Gagasan Bupati Ipuk Kembali Salurkan pertolongan, Kali Ini Kepada 664 Warung
Apalagi sempat terjadi ibu hamil dari Dusun Sukamade harus diantarkan menggunakan Jeep milik warga menuju rumah bersalin. Ibu tersebut adalah Yunita Astriana, 32. Sebelumnya hari perkiraan lahir (HPL) anak ketiga Astri maju satu hari dari tanggal HPL. Astri dibawa ke rumah bersalin dengan diantar menggunakan Jeep milik warga, dan akhirnya Astri melahirkan di rumah bersalin.
Saat menginap di Dusun Sukamade, Ipuk menyempatkan mengunjungi Astri di rumahnya. ”Alhamdulillah ibu dan anaknya sehat,” ucap Ipuk.
Dikutip dari Jawa Pos