Ganjar Diundang Khusus Presiden Jokowi, Bahas Soal Penataan Borobudur , Kabar Terkini
Rakyatnesia – Ganjar Diundang Khusus Presiden Jokowi, Bahas Soal Penataan Borobudur Pencarian seputar Berita Nasional di dunia online kian banyak dikerjakan masyarakat Indonesia, meski sesungguhnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.
[quads id=10]
Pada artikel Ganjar Diundang Khusus Presiden Jokowi, Bahas Soal Penataan Borobudur ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian cara penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget mengamati atau membacanya. Jika anda suka dengan berita ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.
[quads id=10]
Rakyatnesia.com–Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo diketahui datang ke Istana Negara, hari ini (13/6). Ganjar ternyata diundang secara khusus oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengikuti rapat terbatas (ratas) membahas penataan kawasan Borobudur.
Ganjar mengatakan, ratas tersebut dipimpin langsung Presiden Jokowi. Serta dihadiri sejumlah kementerian terkait.
”Iya, tadi rapat terbatas soal penataan Kawasan Borobudur. Intinya bagaimana proyek ini cepat beres,” kata Ganjar usai ratas.
Baca Juga: Program Magang ke Jepang Bisa Serap Tenaga Kerja SMK di Jateng
Dalam rapat, Presiden Jokowi meminta semua pihak, baik kementerian, provinsi sampai kabupaten/kota yang terkait penataan kawasan Borobudur, melakukan percepatan. Proyek strategis nasional itu diharapkan Jokowi bisa rampung tepat waktu dan sesuai target.
Selain itu, kata Ganjar, sejumlah menteri juga menyampaikan usul guna percepatan penataan. Seperti Menko Marinvest Luhut Bisar Pandjaitan yang mengusulkan adanya lembaga tunggal yang mengelola Borobudur.
”Pak Menag (Yaqut Cholil Qoumas)menyampaikan mesti ada satu ruang untuk ibadah umat Budha. Sementara kami di Provinsi Jateng dan Kabupaten Magelang diminta mengambil peran masing-masing untuk menyelesaikan apa yang belum selesai,” terang Ganjar.
Baca Juga: Umat Buddha Lakukan Detik-Detik Waisak di Borobudur
Pekerjaan rumah yang belum selesai itu, kata Ganjar, yakni Pemkab Magelang diminta segera membereskan pembangunan tempat pengelolaan sampah. Sementara itu, Pemprov Jateng diminta membereskan soal Pasar Kujon.
Terkait hal tersebut, gubernur dua periode itu menyatakan jika pemprov telah menganggarkan untuk Pasar Kujon. Namun, saat ini pekerjaan itu belum bisa dilaksanakan karena ada izin yang belum berjalan, yakni izin heritage impact assessment (HIA).
”Kalau izin itu sudah keluar, maka bisa dipercepat. Kalau secara keseluruhan, sebagian besar proyek sudah selesai,” ucap Ganjar.
Baca Juga: Umat Buddha Berjalan dari Candi Mendut ke Borobudur Jelang Waisak
Diakui Ganjar, memang sangat konsen terkait proyek penataan kawasan Borobudur. Sebab selain heritage, Borobudur salah satu proyek strategis nasional yang memiliki nilai historis luar biasa dan memiliki potensi ekonomi yang juga sangat besar.
”Selain menyelesaikan proyek yang bersifat fisik, kami juga diperintahkan Pak Presiden untuk membuat banyak event seperti Borobudur Marathon, Tour de Borobudur, event musik, dan lainnya. Termasuk event ibadah, karena saat Waisak kemarin, seluruh hotel dan balkondes di Magelang penuh. Tentu ini bagus dari sisi ekonomi dan pariwisata,” papar Ganjar. (bay/ria)
Dikutip dari Jawa Pos